Bank Syariah Mandiri Kucurkan Dana Sosial Rp 352 Miliar
Jakarta – PT Bank Syariah Mandiri (BSM) menandatangani perjanjian pembiayaan dengan tiga anak perusahaan PT Industri Kereta Api Indonesia (Inka-Persero), yaitu PT Inka Multi Solusi (IMS), PT Inka Multi Solusi Trading (IMST), serta PT Inka Multi Solusi Servis (IMSS).
Penandatanganan dilakukan oleh Group Head Corporate Banking I BSM Fiti Syam dengan Direktur Utama IMS Edi Winarno, Direktur Utama IMST Junaidi dan Direktur Utama IMSS Adrianus Suwandi, Selasa 28 Februari 2017.
Pembiayaan yang ditandatangani merupakan pembiayaan line facility untuk project financing atau modal kerja dengan plafon masing-masing Rp150 miliar untuk IMS, Rp160 miliar untuk IMST, dan Rp42 Miliar untuk IMSS. Pembiayaan ini menggunakan akad musyarakah dengan tenor line facility 24 bulan.
Ketiga perusahaan tersebut akan menggunakan dana modal kerja dari BSM untuk mengerjakan proyek-proyek yang diperoleh dari sang induk.
Direktur Wholesale Banking BSM Kusman Yandi mengatakan, pembiayaan infrastruktur menjadi salah satu fokus pengembangan bisnis BSM. Selain itu, BSM juga berkomitmen untuk mewujudkan sinergi di antara anak perusahaan BUMN.
Di samping segmen ritel, sektor infrastruktur juga menjadi sasaran anak usaha Bank Mandiri tersebut dalam penyaluran pembiayaan.
“Pembiayaan infrastruktur merupakan salah satu sektor industri yang menjadi fokus pertumbuhan bisnis BSM. Antara lain, infrastruktur di bidang prasarana transportasi, seperti infrastruktur kereta api, jalan tol, pelabuhan laut dan bandara. Selain itu, BSM yang tergabung dalam Bank Mandiri Group, juga berkomitmen untuk mewujudkan sinergi di antara anak perusahaan BUMN” katanya dalam keterangan resmi.
Sampai akhir tahun lalu, BSM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp55,58 triliun. Adapun, portofolio pembiayaan wholesale Banking sebesar Rp24,79 triliun.
“Untuk merealisasikan pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan sustain, BSM akan fokus untuk tumbuh di beberapa sektor industri yang memiliki prospek baik, seperti sektor infrastruktur yang dikerjakan/dikelola perusahaan BUMN dan anak perusahaannya,” imbuh Kusman Yandi. (us/cnn)