Peminat Pegadaian Syariah Tinggi

Salah satu kantor pegadaian syariah (dok/santrinews.com)

Semarang – Bukan hanya perbankan syariah saja yang kini berkembang dan diminati, layanan pegadaian syariah kini mulai diminati masyarakat.

“Layanan gadai syariah selama ini banyak diminati masyarakat terutama umat muslim. Banyak diantara mereka yang menginginkan transaksi pinjam meminjam sesuai syariat Islam,” kata Deputi Bisnis PT Pegadaian (Persero) Kanwil XI Semarang Area Semarang, Mushonif, Sabtu, 16 Agustus 2014.

Sebagian besar masyarakat Indonesia memeluk agama Islam. Melalui layanan gadai syariah ini, mereka diberikan kebebasan memilih sesuai keinginan apakah menggunakan gadai konvensional atau layanan gadai syariah.

Dia menjelaskan, perbedaan sistem pengadministrasian gadai konvensional dan gadai syariah terletak pada perhitungan sewa modal. Untuk gadai konvensional bersistem perhitungan sewa modal sangat ketat. Sedang, gadai syariah berdasarkan pola bagi hasil.

Adapun layanan gadai syariah yaitu pembiayaan Rahn. Produk tersebut merupakan layanan gadai syariah dengan jaminan berupa perhiasan emas. Adapula pembiayaan Arrum yaitu layanan gadai syariah dengan jaminan berupa surat Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dan barang elektronik.

Tersedia pinjaman (marhun bih) mulai Rp 50 ribu sampai Rp 200 juta rupiah. Jangka waktu maksimal 4 bulan atau 120 hari serta dapat diperpanjang dengan cara membayar ijaroh saja. Atau mengangsur sebagian uang pinjaman. Dikatakan Mushonif, pelunasan juga dapat dilakukan sewaktu-sewaktu.

Mushonif menambahkan, sebelumnya nasabah menyerahkan barang pinjaman dibuktikan dengan fotocopy KTP. Kemudian, nasabah menandatangani Surat Bukti Rahn (SBR) sebagai bentuk persetujuan. Proses pencairan pun, kata dia, terbilang cepat hanya 15 menit saja.

Menurut dia, seperti dilansir suaramerdeka, peminat gadai syariah semakin meningkat ditandai dengan realisasi pinjaman yang tumbuh sekitar 10 persen per tahun. Tercatat, layanan gadai syariah Rahn outstanding dari Januari-31 Juli di Semarang mencapai Rp 177 miliar. Sampai akhir tahun, ia menargetkan sebesar Rp 209 miliar.

Sedang untuk layanan gadai syariah Arrum berhasil membukukan transaksi Rp 11,5 miliar dari target selama setahun Rp 7 miliar. “Peminat gadai syariah Arrum cukup tinggi. Sebab, target selama setahun sudah tercapai pada akhir Juli lalu,” terangnya. (saif/nin)

Terkait

Iqtishodiyah Lainnya

SantriNews Network