Gus Sholah: Kalau Ada Santri Melanggar, Kami Ingatkan
KH Salahuddin Wahid (santrinews.com/dok)
Jombang – Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang KH Salahudin Wahid alias Gus Sholah meminta pesantren tidak menggunakan kekerasan saat menghukum santri nakal.
Pernyataan Gus Sholah ini disampaikan sebagai tanggapan atas hukuman cambuk yang diterapkan Pesantren Urwatul Wutsqo, Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Jombang, Jawa Timur.
“Semoga ini satu-satunya dan yang terakhir dan tidak ada lagi. Kita ingin memerangi kekerasan,” kata Gus Solah, seperti dilansir Tempo, Senin, 15 Desember 2014.
Menurut Gus Sholah, selama ini sebagai pengasuh pesantren Tebuireng cenderung tidak menggunakan kekerasan dalam menindak santri yang nakal atau melanggar tata tertib pesantren. “Kalau ada murid (santri) atau guru yang melanggar, kami ingatkan.”
Namun, jika kesalahan itu terulang kembali, santri maupun ustadz bisa saja dikeluarkan. “Kalau dilakukan berulang-ulang terpaksa kami keluarkan,” katanya.
Hukuman itu diberlakukan tidak hanya dalam urusan tata tertib belajar di pesantren, tapi juga terkait dengan pidana umum, seperti mencuri di pesantren. “Bisa kami keluarkan sebab mengganggu orang lain,” ujarnya. (set/onk)