Indonesia dan Uni Emirat Arab Jalin Kerjasama Pelatihan Dai

Presiden Joko Widodo saat tiba di Terminal Kepresidenan Bandara Internasional Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada Ahad, 12 Januari 2020 (santrinews.com/istimewa)
Jakarta – Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) akan membangun sejumlah kerjasama. Diantaranya pelatihan dai dan imam.
Guna merealisasikan kerjasama itu delegasi Uni Emirat Arab (UEA) telah datang ke Indonesia. Delegasi UEA dipimpin oleh Kepala Otoritas Umum Urusan Islam dan Wakaf UEA Mohamed Matar Salim al Kaabi.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Prof Kamaruddin Amin yang mendampingi delegasi itu mengatakan, kedatangan delegasi UEA ini untuk merealisasikan sejumlah kerja sama yang sebelumnya sudah dibahas dengan Indonesia. Salah satunya adalah pembangunan masjid di Solo, Jawa Tengah.
“Masjid tersebut merupakan hibah dari Putra Mahkota Uni Emirat Arab, Mohamed bin Zayed sebagai tanda persahabatan dengan Indonesia,” kata Prof Kamaruddin melalui keterangan tertulisnya, Kamis, 4 Maret 2021.
Ia mengatakan, tidak hanya pembangunan masjid, Indonesia dan UEA juga menjalin kerja sama lainnya di bidang keagamaan. Mulai dari pengiriman imam Indonesia ke UEA, pelatihan mubaligh, pembangunan masjid di Solo, sampai penguatan moderasi beragama.
Ia juga akan mendampingi delegasi UEA melakukan groundbreaking Masjid Sheikh Zayed di Jalan Ahmad Yani Nomor 121, Banjarsari, Solo, pada Sabtu, 6 Maret 2021. Masjid tersebut diberikan oleh Sheikh Zayed saat kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo pada 12 Januari 2020 lalu ke Abu Dhabi.
“Juga direncanakan akan dilakukan pelatihan dai dan imam, pengiriman peserta dan Dewan Hakim MTQ Internasional, pengiriman pakar atau cendekiawan Muslim Indonesia ke even internasional di Abu Dhabi, dan pertukaran pengalaman di bidang manajemen wakaf, pengembangan wakaf produktif dan investasinya,” ujarnya.
Indonesia dan UEA, kata dia, juga menjalin kerja sama pertukaran cetakan, publikasi, dan terjemahan kitab suci Alquran. Termasuk hasil cetakan, hasil penelitian, publikasi, dan majalah yang diterbitkan oleh kedua negara.
Kerjasama lain adalah pertukaran keahlian dalam pembangunan, pemeliharaan dan manajemen masjid yang bertujuan untuk mempromosikan misi masjid sebagai tempat ibadah dan bimbingan moderasi beragama yang aman. (red)