Bom Medan

Kalau Gemar Bershalawat Tak Mungkin Jadi Teroris

Pengasuh Majelis Taklim Al-Munawwarah Surabaya Gus Anom bin Syeikh Arifin bin Ali bin Hasan, bershalawat bersama jemaah (santrinews.com/istimewa)

Surabaya – Pengasuh Majelis Taklim Al-Munawwarah Surabaya Gus Anom bin Syeikh Arifin bin Ali bin Hasan, mengutuk aksi teror bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, beberapa hari lalu.

“Saya mengutuk aksi teror bom atas nama apapun,” kata Gus Anom usai pengajian di kawasan Asemrowo, Surabaya, Jumat malam, 15 November 2019.

Gus Anom menegaskan, teror bom itu adalah ulah teroris yang jauh dari shalawat. Sebab, menurut dia, orang yang biasa membaca shalawat hatinya pasti lemah lembut.

“Mereka itu teroris yang jauh dari shalawat, tidak pernah bershalawat. Sebab, orang yang senang bershalawat hatinya lembut sehingga tak mungkin menyakiti sesama manusia. Apalagi sampai tega membunuh,” tegasnya.

Selain itu, kata dia, orang yang gemar bershalawat akan mendapat hidayah dan syafaat dari Nabi Muhammad. Tentu mereka juga akan meneladani sifat Nabi Muhammad.

Ia mencontohkan Nabi Muhammad yang tidak pernah marah, bahkan kepada orang kafir Quraish sekalipun yang setiap hari meludahi dan melemparinya dengan batu.

Sebaliknya, Nabi Muhammad justru membalas kejahatan itu dengan kebaikan. Setiap pagi Nabi datang menyuapi kafir Quraish buta yang sangat membencinya itu.

Hingga pada satu ketika, lanjut Gus Anom, Quraish buta itu tak pernah lagi disuapi makanan. Ia baru mengetahui orang yang tiap pagi menyuapinya itu telah meninggal dunia dan orang itu adalah Nabi Muhammad.

Seketika Quraish itu menangis dan menyatakan masuk Islam. “Subhanallah, Nabi Muhammad itu memberi teladan pada kita. Bahkan pada orang yang jahat saja, ia balas dengan kebaikan,” tukasnya.

Putra sulung Syeikh Arifin ini menjelaskan, Nabi Muhammad mengajarkan Islam yang damai dan sejuk. “Islam Rahmatan Lil Alamin.”

Ia mengajak masyarakat agar senantiasa bershalawat, memuji Nabi Muhammad dan meneladani akhlaknya. Apalagi di bulan kelahirannya ini, bulan Maulid.

Gus Anom mengapresiasi warga Surabaya dan Jawa Timur yang gemar bershalawat. Dengan gemar bershalawat, bisa terhindar dari bencana dan kejahatan.

“Doa yang paling tinggi adalah shalawat. Apalagi kalau shalawat dilakukan bersama-sama. Maka Insyaallah hajat kita akan terkabul,” tegasnya.

“Kita bershalawat bareng-bareng ini seperti mengetuk pintu langit. Insyaallah, apa pun niat baik kita akan terkabul,” pungkasnya. (rus/onk)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network