Kemenag: Awal Puasa 2022 Diprediksi Ada Perbedaan, Idul Fitri Serentak

Tim rukyat IAIN Madura mengamati posisi hilal (bulan) guna menentukan 1 Syawal 1439 Hijriah di Pamekasan, Jawa Timur, Kamis, 14 Juni 2018 (santrinews.com/antara)
Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) memperkirakan awal Puasa 2022 atau 1 Ramadlan 1443 Hijriah akan terjadi perbedaan. Namun untuk Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah diperkirakan bakal serentak.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan, Ramadlan tahun ini diprediksi akan terjadi perbedaan di kalangan ormas Islam di Indonesia. Perbedaan ini dikarenakan perbedaan metode dalam menetapkan awal bulan qomariyah.
Seperti diketahui, Muhammadiyah menggunakan sistem hisab dalam menetapkan awal bulan qomariyah. Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 telah menetapkan bahwa tanggal 1 Ramadlan 1443 Hijriah jatuh pada Sabtu 2 April 2022 Masehi.
Kamaruddin menuturkan, ini sudah menjadi hal yang biasa seperti tahun-tahun sebelumnya di mana Muhammadiyah mengumumkan lebih dulu.
“Sedangkan ormas lain seperti Nahdlatul Ulama (NU) menggunakan metode rukyatul hilal yaitu observasi hilal pada tanggal 29 bulan qomariyah,” kata Kamaruddin Amin, Ahad, 13 Februari 2022.
Ia menjelaskan, pada tahun ini Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah menetapkan penggunaan kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) yaitu tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Karena itu, lanjut Kamaruddin, berdasarkan kriteria tersebut, keadaan hilal awal Ramadlan tahun ini diprediksi akan ada perbedaan. Untuk penetapan Hari Raya Idul Fitri, tuturnya, diprediksi akan serentak sebagaimana keadaan hilal pada awal Syawal.
“Baik penetapan awal Ramadlan maupun Syawal, kami mengimbau umat Islam Indonesia untuk menunggu keputusan Menteri Agama dalam sidang itsbat,” ujarnya. (red)