PKS: Perbedaan Idul Adha Jangan Korbankan Ukhuwah Islamiah
Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta perbedaan Hari Raya Idul Adha 1435 H di Indonesia tidak mengorbankan ukhuwah islamiah atau rasa persaudaraan antar sesama umat muslim Tanah Air.
“Jangan korbankan persaudaraan hanya karena perbedaan ini,” kata Ketua Dewan Syariah Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DSP PKS) KH Surahman Hidayat, di Jakarta, Jumat, 3 Oktober 2014.
Sesuai maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Idul Adha 10 Dzulhijah 1435 H jatuh pada Sabtu, 4 Oktober 2015. Sedangkan, pemerintah melalui Kementerian Agama dan Nahdlatul Ulama menetapkan pada Ahad, 5 Oktober 2014.
Menurut dia, seperti dilansir Antara, perbedaan waktu Idul Adha sama seperti penetapan Hari Raya Idul Fitri yang seringkali tidak sama. Hal ini, kata Surahman, disebabkan adanya dua metode penetapan kalender hijriyah di Indonesia, yaitu berdasarkan Rukyatul Hilal (melihat bulan secara langsung) dan Hisab (perhitungan ilmiah).
Ia berharap umat Islam di Indonesia merayakan Idul Adha sesuai keyakinan, baik dengan pertimbangan ilmiah maupun tibaiyah atau mengikuti. “Kalau kaitannya dengan PKS, ya sebagai partai politik Islam dengan ribuan kader seluruh Indonesia, harus menunjukkan sikap atau memberikan imbauan yang jelas kepada para kader,” katanya.
Ia pun menyarankan para kader PKS untuk menyesuaikan diri dengan kondisi di sekitarnya. “Meskipun berbeda tanggal pelaksanaan shalat, namun Dewan Syariah PKS menyatakan Shaum Arafah dilakukan pada hari Jumat (3/10) bertepatan dengan wuquf jamaah haji di Arafah,” katanya. (ful/onk)