Virus Corona
Kemenag Perkuat Gugus Tugas Covid-19 di Pesantren
Jakarta – Kementerian Agama memastikan akan memperkuat gugus tugas pencegahan Covid-19 di satuan pendidikan Islam, termasuk di pesantren. Sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) juga tetap akan diberlakukan.
Demikian disampaikan Wakil Menteri Agama KH Zainut Tauhid Sa’adi saat rapat terbatas tentang eskalasi penyebaran Covid-19 di lingkungan pendidikan Islam. Rapat ini membahas mitigasi pencegahan penyebaran Covid-19 di satuan pendidikan Islam.
KH Zainut Tauhid menjelaskan, dalam maqashidus syariah, menjaga hak hidup lebih utama, menghindari kerusakan lebih utama dari menjaga kebaikan.
“Karenanya PJJ lebih diutamakan. Lembaga pendidikan jangan memaksakan pembelajaran tatap muka, saat ini penting untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan,” kata KH Zainut Tauhid melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 6 Oktober 2020.
Ia menegaskan pihaknya akan melakukan penguatan peran gugus tugas pencegahan Covid-19 di setiap satuan pendidikan Islam, terutama pesantren. Menurutnya, kesehatan stakeholder pendidikan Islam, termasuk para pengasuh, ustaz, dan santri pesantren perlu dijaga.
“Kemenag perkuat tim gugus tugas sebagai upaya mitigasi dan preventif dalam mencegah penyebaran virus di lingkungan pondok pesantren, madrasah dan kampus,” ujarnya.
Ia menyampaikan, perkembangan kasus positif Covid-19 di Indonesia masih belum melandai. Sampai hari ini tercatat ada 3.500 kasus yang terkonfirmasi, meski angka sembuh terus naik.
Ia juga mengapresiasi Kementerian Kesehatan, khususnya tenaga medis yang telah bergerak cepat melawan dan melakukan mitigasi penyebaran Covid-19.
“Apresiasi kepada kementerian kesehatan yang telah bergerak cepat, dan seluruh tenaga medis yang sudah secara totalitas melakukan upaya melawan Covid-19,” ujarnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar di madrasah akan tetap berpedoman pada pelaksanaan kurikulum darurat dengan mengutamakan PJJ. Bagi madrasah yang tidak terjangkau, dapat menggunakan pola pembelajaran Drive Thru Learn dan Guru Kunjung.
“Khusus untuk e-learning madrasah swasta saat ini, hanya menggunakan sistem yang telah dibangun oleh Kemenag dan Kominfo. Untuk mendukung proses PJJ, agar dimaksimalkan infrastruktur yang ada guna mendukung proses belajar,” ujarnya.
Ia berharap, PJJ di madrasah juga bisa diadaptasi di lingkungan pesantren. Begitu juga guru diharapkan dapat memainkan peran strategis sebagai katalisator dan fungsi kemasyarakatannya sebagai pendidik di masa pandemic seperti sekarang.
“Ini merupakan ikhtiar lahiriah kita yang harus berbanding lurus dengan peningkatan spiritualitas yang kita lakukan,” ujarnya. (us/red)