Toleransi

Kerukunan Beragama Harus Terus Dijaga

Jakarta – Belakangan masalah kerukunan umat beragama yang merupakan faktor penting dalam kehidupan berbangsa mulai memudar.

Menurut Ephorus HKBP Indonesia, Willem TP Simarmata, manusia dilahirkan dengan bebas untuk memeluk agama yang diyakini. Selain itu, kebebasan beragama merupakan pemberian tuhan, bukan pemberian negara, apalagi pemberian pemerintah.

Untuk itu, kata dia, menjaga kerukunan sudah menjadi tugas pemerintah agar menjadi pelindung umat beragama.

“Jadi tugas pemerintah untuk melindungi. Makanya, kalau terjadi permasalahan di tengah bangsa ini kita akan mengalami kesulitan. Yang kita lihat bukan untuk besok, bulan depan, atau tahun depan. Tapi untuk perjalanan anak cucu kita ke depannya,” kata Willem melalui rilis yang diterima, Selasa, 14 Mei 2013.

Dia pun berharap, pemerintah bisa bersikap tegas terutama dalam penegakkan hukum bagi para pelanggar hukum yang dapat merusak kerukunan umat beragama di Indonesia.

“Pemerintah harus membangun dengan konsep umat beragama, pemahaman kebersamaan tentang agama yang berbeda-beda itu tapi satu sebagai warga negara,” ujarnya seperti dilansir Okezone News.

Dalam menjaga kerukunan umat beragama ini, HKBP melakukan silahturami ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Pertemuan tersebut, juga membahas sejumlah bidang terutama pendidikan dan perekonomian.

Salah seorang dari delegasi HKBP, Effendi Simbolon mengatakan, pihaknya meminta PBNU bisa ikut andil memberikan pencerahan ke masyarakat secara luas.

“Kami melihat kalau NU yang berbicara, akan dengan mudah bisa diterima masyarakat. Apa yang NU katakan seolah bisa menyejukkan untuk siapa saja,” jelasnya.

Sementara, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj menyambut baik adanya tawaran HKBP tersebut. Dikatakannya, kerjasama seperti ini penting dilakukan dalam rangka memperkuat kerukunan umat beragama di tengah masyarakat sekarang.

“Secara umum kita merajut kerjasama dengan siapa saja dalam rangka memperkuat kebangsaan dan kemajuan masyarakat. Masing-masing harus saling mendukung, tanpa ada yang dirugikan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Said menjelaskan silahturahmi semacam ini sudah tidak asing lagi bagi PBNU. Alasannya, kerjasama dengan pihak HKBP sejak era Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Setelah mengunjungi PBNU, jajaran pengurus HKBP direncanakan juga akan melakukan kunjungan kerja ke Muhammadiyah guna membahas persoalan yang sama. (saif/ahay)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network