Kongres PMII
KH Said Aqil: Harapan Saya PMII Kembali ke Pangkuan NU
Logo Kongres XVIII PMII (santrinews.com/istimewa)
Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj berharap Kongres Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) XVIII menghasilkan keputusan khusus tentang hubungan PMII dengan NU. Yakni mengembalikan PMII sebagai salah satu Badan Otonom (Banom) NU.
“Harapan saya PMII kembali ke pangkuan NU, agar eksistensinya semakin dihargai karena PMII dengan NU tidak bisa dipisahkan. Semua orang tahu bahwa PMII itu NU tapi saat ini secara formal PMII bukan Banom NU. Jadi kembalilah secara integral dalam NU,” ujarnya di Jakarta, Kamis, 29 Mei 2014.
Kiai Said mengungkapkan, independensi PMII bermula karena NU menjadi Partai Politik pada 1970-an. Saat ini, ketika NU memutuskan kembali ke Khittah 1926, maka PMII diharapkan kembali menjadi Badan Otonom NU.
“Independensi itu kan saat NU menjadi Partai Politik, sekarang kan NU bukan Parpol. Maka kembalilah. Kalau tidak, PMII sendirian berjuangnya,” imbuhnya.
Saat ini, kata Kiai Said, seperti dilansir Okezone, pihaknya tengah berupaya memaksimalkan kinerja Banom NU. Ia meminta, seluruh Banom NU bersinergi untuk membenahi bangsa. Karena saat ini peran NU beserta Banomnya sangat diperlukan.
“Kita harus memaksimalkan peran publik untuk menggerakkan para pelajar, mahasiswa, pemuda-pemudi hingga kaum ibu dan para kiai. Muslimat harus bekerjasama denga IPNU, Fatayat, Ansor dan lainnya. Demikian juga di kalangan mahasiswa dan pemuda,” ujarnya.
Wacana integrasi PMII-NU ini diperkirakan bakal menjadi pembahasan dalam Kongres PMII XVIII yang akan dibuka Jumat 30 Mei 2014 di Gedung Olah Raga Kota Baru Jambi dan akan berlangsung hingga 7 Juni 2014 di Asrama Haji Jambi.
Upaya mengembalikan PMII ke pangkuan NU itu juga dilakukan PBNU di antaranya dengan melibatkan Pengurus Besar PMII dalam kegiatan Kader Penggerak NU (KPNU) ke V yang di Rengas Dengklok Karawang, serta 40 Pengurus Koordinator Cabang (PKC) dan Pengurus Cabang se-Indonesia pada KPNU VII beberapa waktu lalu.
Upaya-upaya ini dilakukan sebagai langkah kongkrit pembentukan kembali badan otonom untuk mahasiswa NU sebagaimana rekomendasi rapat pleno PBNU di Pesantren Krapyak Yogyakarta pada 27-28 Maret 2011. (ahay)