Lulusan Pesantren Harus Pulang Kampung Bangun Desa
Gresik – Lulusan Pondok Pesantren Daruttaqwa Desa Suci, Kecamatan Manyar, diharapkan bisa menjadi sumber daya manusia (SDM) di masing-masing desanya. Sebab sekarang ini desa sangat membutuhkan SDM yang mumpuni dalam mengembangkan dan mengelola dana desa.
“Lulusan Pondok pesantren ini harus turun ke desa masing-masing. Tadi saya sudah bilang kepada orang tua agar tidak menyuruh anaknya ini bekerja di Kota,” kata Budiman Sudjatmiko, anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan.
Budiman hadir di acara wisuda Sekolah Tinggi Agama Islam Daruttaqwa (Staida), Pondok Pesantren (Ponpes) Daruttaqwa, di Graha Petrokimia Gresik, Kamis (19/11/2015).
Budiman, politisi moncong putih ini juga sudah mewanti-wanti agar mahasiswa bisa mengabdi di desanya. Hal itu karena ada dana yang dikelola desa sangat besar.
Jika seluruh lulusan pondok pesantren disuruh kerja di kota, kata Budiman, dikawatirkan desa kekurangan tenaga andal.
“Jangan disuruh ke kota, nanti desa malah kekurangan tenaga yang memadai,” katanya.
Sedang A Syifa’ul Qulub, Rektor Staida mengatakan, wisudawan dari Ponpes bisa mengembangkan desanya dalam mengadapi pasar bebas masyarakat ekonomi ASEAN (Mea).
“Dengan begitu wisudawan santri ini mampu bersaing dalam menghadapi Mea,” kata Syifa’ul Qulub yang akrap disapa Afu’, seusai acara wisuda.
Sebanyak 140 wisudawan di Staida, terdiri 125 lulusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan 15 wisudawan jurusan Ekonomi Syariah.
“Kualifikasi wisudawan sangat ditentukan oleh emosional skill di samping intelektual skill. Ini yang perlu diperhatikan bagi wisudawan,” pungkas Afu’. (jaz/tribunnews)