Liga Santri Nusantara
Menpora Buka Liga Santri Nasional di Stadion Menak Sopal

Menpora Imam Nahrawi (kanan) bersama Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak (tengah) menggiring bola sebagai simbolis pembukaan Liga Santri Nusantara 2017 di Stadion Menaks Sopal, Trenggalek, Ahad, 17 September 2017 (santrinews.com/antara)
Trenggalek – Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrawi membuka langsung penyelenggaraan Liga Santri Nusantara (LSN) 2017 Regional 1 Jawa Timur yang dipusatkan di Kabupaten Trenggalek, Ahad, 17 September 2017.
“Kick off” LSN 2017 Regional 1 Jatim yang diikuti 32 pondok pesantren dari 13 kabupaten/kota dari dua eks-Karesidenan Kediri dan Madiun itu dilakukan Nahrawi dengan menggiring bola bersama Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak dari tengah Stadion Menak Sopal hingga berhasil ditendang masuk gawang.
Aksi kedua tokoh muda nasional dan kepala daerah itu sempat membuat penonton yang didominasi santri bertepuk riuh begitu Nahrawi yang mantan Ketua GP Ansor tersebut sukses menceploskan bola ke dalam gawang kiper.
Simbolis itu menjadi rangkaian akhir pembukaan LSN 2017 Regional 1 Jatim, dan dilanjutkan dengan pertandingan perdana tim sepak bola santri perwakilan Trenggalek melawan juara bertahan dari Ponpes Mayak, Ponorogo.
“Penyelenggaraan LSN ini diharapkan bisa menjadi salah satu wadah dalam menampung bakat atlet sepak bola di usia dini,” kata Imam Nahrawi dikonfirmasi usai kick off LSN 2017 di Trenggalek.
Tak hanya memberi ruang bakat-bakat pesepakbola dari lingkungan ponpes, Nahrawi berharap penyelenggaraan LSN bisa menjadi solusi bagi PSSI dalam menjaring bibit-bibit muda sejak usia dini.
Ia bahkan menyatakan tak segan untuk terus memperbanyak kompetisi sepak bola piala Menpora di beberapa jenjang kelompok usia demi meningkatkan mutu sepak bola nasional, baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
“Ini artinya apa, kami ingin memberi ruang seluas-luasnya kepada anak-anak kita di seluruh penjuru Tanah Air untuk menjadikan sepakbola ini sebagai opsi agar kelak mereka masuk dalam kancah profesional,” ujarnya.
Bergulirnya Liga Santri Nasional 2017 Regional 1 di Trenggalek ini juga ditandai dengan penandatanganan bola oleh Menpora Imam Nahrawi yang diserahkan kepada Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak.
Turut serta dalam kick off tersebut Ketua PP RMI NU KH Abdul Ghofar Rozin dan sejumlah tokoh NU, GP Ansor, Banser dan sejumlah pimpinan pondok pesantren dari berbagai daerah.
KH Abdul Ghofar Rozin alias Gus Rozin mengapresiasi meningkatnya minat terhadap Liga Santri tahun ini, dimana ada sebanyak 1.048 pondok pesantren yang mengirim timnya dalam kompetisi LSN 2017.
“Jumlah ini meningkat dari tahun lalu sebanyak 800-an kesebelasan. Seperti halnya yang disampaikan oleh Bupati Trenggalek, dari Liga Santri ini muncul atlet yang membanggakan yang mampu berbicara di kancah internasional,” ujar Gus Rozin.
Diharapkan oleh panitia penyelenggara dengan digelarnya liga santri ini, akan muncul santri-santri berbakat dalam olah raga bergengsi sepak bola. Sebanyak 32 tim ini akan memperebutkan piala Bupati Trenggalek.
LSN di Trenggalek ini diawali dengan Tari Nusantara oleh 1.500 guru PAUD di Kota Keripik Tempe Trenggalek yang juga diikuti oleh Menpora.
Hiburan lainnya tari khas Kabupaten Trenggalek Turonggo Yakso oleh Sanggar Ngesti Laras Budoyo SMA N 1 Karangan, Atraksi Seni Beladiri Pagar Nusa.
Laga perdana LSN Regional 1 Jatim bertanding Tim Sepak Bola Ponpes Darul Huda Mayak Ponorogo melawan Ponpes Bumi Hidayah At Taqwa Trenggalek. (rus/ant)