PBNU: Ulah FPI Coreng Nama Islam
Jakarta – Aksi demo Front Pembela Islam (FPI) di Balai Kota dan DPRD DKI Jakarta, Jumat 3 Oktober 2014, kemarin, berakhir anarkis. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengkritik keras aksi FPI ini.
“Aksi tersebut jelas mencoreng nama Islam,” kata Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Mas’udi, Jumat malam, 3 Oktober 2014.
“Dalam Islam itu harus dengan kedamaian, etika, dengan akhlak mulia, tidak melakukan kerusakan yang melanggar ajaran,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, aksi yang dilakukan sejumlah laskar FPI itu menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk menjadi Gubenrur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo yang terpilih sebagai Presiden. Menurut FPI, pendduduk Ibu Kota yang mayoritas beragama Islam, tak layak dipimpin oleh Ahok.
Terkait alasan itu, seperti dilansir Okezone, Farid pun mempunyai tanggapan yang bertentangan dengan FPI. “Pemimpin itu yang penting adil, membela kepentingan rakyatnya. Meskipun Islam tapi dzalim dan tidak ada membela rakyat, buat apa,” tandasnya.
Seperti diberitakan, puluhan anggota Front Pembela Islam (FPI) sempat ditangkap usai berdemo di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, siang tadi. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, mengatakan rata-rata yang ditangkap berasal dari luar Jakarta.
Rikwanto mencontohkan anggota FPI berinisial AC, RL, dan DD yang berasal dari Bandung, Jawa Barat, MK dari Tasikmalaya dan AF dari Majalengka, Cirebon.
“Mereka berasal dari luar Jakarta, saat ini masih diperiksa intensif semuanya. Mereka yang didatangkan untuk ikut dalam demonstrasi kali ini,” ujar Rikwanto. (jaz/onk)