Peternak Ayam Merugi hingga Rp5,4 Triliun, Ketua DPD RI: Pemerintah Harus Hadir

Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti saat mengunjungi SDN Negeri 2 Way Haru dan SMPN Satu Atap 1 Krui Dusun Sukamaju Pekon Way Haru, Kecamatan Bangkunat, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung beberapa waktu lalu.
Jakarta – Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti merespon keluhan para peternak ayam. Ia dengan tegas meminta pemerintah melindungi peternak mandiri.
Para peternak ayam mengeluh lantaran harga ayam hidup atau live bird (LB) jatuh di bawah harga pokok produksi (HPP) sejak pertengahan 2018. Hal ini mengakibatkan ratusan ribu peternak ayam rakyat diperkirakan merugi hingga Rp5,4 triliun.
Peternak pun menyampaikan nota keberatan kepada Kementerian Pertanian (Kementan) karena dianggap gagal menjalankan kebijakan, terlambat menjalankan kewajiban sesuai kewenangannya, keliru dalam menggunakan data, dan pelaksanaan kewenangan tanpa ada pengawasan.
“Kerugian para peternak ayam potong sudah lama terjadi. Harga yang tiba-tiba jatuh jauh di bawah biaya produksi, seringkali dialami peternak mandiri,” kata La Nyalla Mattalitti, Rabu, 17 Maret 2021.
Menurut Senator asal Jawa Timur itu, kondisi tersebut membuat peternak ayam merasa tidak dilindungi pemerintah.
“Karena mereka sering mengalami kerugian. Bahkan, informasi yang kita terima, para peternak ayam berhenti dari aktivitas ternak ayam karena terlalu sering rugi,” katanya.
Dalam kondisi seperti ini, La Nyalla meminta pemerintah hadir dan memberikan solusi untuk peternak.
“Kita mempertanyakan bagaimana pemerintah menjalankan kewajibannya secara hukum untuk melindungi peternak rakyat atau mandiri. Apalagi ada hukum yang mengaturnya, yaitu Undang-Undang (UU) No.19/2013 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani dan Peraturan Pemerintah (PP) No.6/2013 Tentang Pemberdayaan Peternak,” katanya.
Mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu juga meminta pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh berdasarkan data yang akurat.
“Negara harus hadir untuk masyarakat yang memerlukan perlindungan hukum,” ujarnya. (red)