Konbes NU 2022

Undang Pemimpin Agama Sedunia, PBNU Bakal Gelar R20 dan Konferensi Fikih Peradaban

Jakarta – Setahun lagi Nahdlatul Ulama (NU) memasuki usia 100 tahun. Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan akan menggelar serangkaian acara menandai satu abad NU tahun depan sesuai kalender hijriah.

“Pengurus NU mencanangkan satu serial kegiatan dan program-program dinamis untuk menyongsong usia 100 tahun,” kata Gus Yahya saat sambutan pada pembukaan Konferensi Besar (Konbes) NU 2022 di Hotel Yuan Garden, Jakarta Pusat, Jumat malam, 20 Mei 2022.

Konbes ini akan diikuti sekitar 250 sampai 275 peserta. Mereka terdiri dari Anggota Pleno PBNU (mustasyar, syuriyah, a’wan, tanfidziyah, ketua-ketua lembaga dan badan khusus, serta ketua badan otonom) ditambah ketua dan sekretaris PWNU seluruh Indonesia.

Gus Yahya menjelaskan PBNU mencanangkan berbagai untuk menandai satu abad NU tahun depan. Tetapi ada dua acara penting yang berskala internasional.

Pertama, konferensi internasional pemimpin agama seluruh dunia yang diberi nama ‘R20’ untuk mengiringi event penting G20 yang digelar di Indonesia pada November 2022.

“Insyaallah akan kita gelar berdekatan dengan pelaksanaan G20 yang akan dituanrumahi oleh Indonesia pada bulan November yang akan datang,” ujarnya.

“Khusus pelaksanaan pertemuan para pemimpin agama seluruh dunia ini, nanti akan kita sebut dengan judul ‘R20’ yang merupakan singkatan dari religion 20,” tegasnya.

Kedua, PBNU akan menggelar konferensi internasional tentang fikih peradaban yang akan mengundang para ulama dari berbagai negara untuk merumuskan respon Islam bagi kemelut dunia saat ini.

“Agenda internasional yang lain yang hendak kita gelar sebagai bagian puncak peringatan 100 tahun NU itu adalah satu konferensi internasional yang lain yang akan kita sebut sebagai konferensi internasional tentang fikih peradaban,” paparnya.

Menurut Gus Yahya, dua agenda internasional tersebut adalah agenda yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dunia terkait dengan berbagai kemelut yang sampai hari ini masih melanda tanpa bisa ditemukan jalan keluar. (red)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network