Ustadz Farmadi: Mamfaatkan Idul Fitri dengan Silaturahim
Surabaya -Â Setelah ditempa selama sebulan dengan puasa Ramadhan, umat Islam hendaknya bisa memanfaatkan Idul Fitri dengan silaturahim. Meminta maaf kepada sesama tentu lebih mulia daripada mengisi dengan berwisata.
“Makna Idul Fitri yang paling esensial diantaranya adalah bersilaturahim kepada orang tua, saudara, kerabat, sahabat yang diiringi permintaan maaf atas segala khilaf,” kata Wakil Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Jawa Timur H Farmadi Hasyim, saat mengisi Kajian Jelang Buka Puasa di BBS TV, Rabu petang, 15 Juli 2015.
Seperti disyariatkan, kata Ustadz Farmadi, kegiatan permohonan ampun itu dilakukan dengan bersalaman saat silaturahim.
Menurut Ustadz Farmadi, para orang tua terdahulu telah mendidik anak-anaknya untuk mengunjungi sanak saudara demi mempererat kekerabatan. “Tidak sedikit para orang tua yang bercapek-capek mengunjungi saudara di luar kota demi mengenalkan keluarganya serta memintakan maaf atas kesalahan yang dilakukan,” ungkapnya.
Bagi Kepala Seksi Haji Kemenag Kota Surabaya ini, pelajaran itu adalah sangat mahal. “Apalagi sekarang kita dihadapkan dengan sejumlah kemudahan komunikasi yang terkadang mencukupkan permintaan maaf lewat short message service (SMS) dan fasilitas dari telepon seluler yang lain,” terangnya.
“Demikian juga umat Islam terlalu ceroboh dengan kemudahan komunikasi yang memanfaatkan media sosial atau medsos untuk meminta maaf,” terangnya.
Kandidat doktor di UIN Sunan Ampel Surabaya ini menyarankan agar keberadaan medsos digunakan sebagai alternatif terakhir saat silaturahim secara tatap muka tidak bisa dilakukan.
Tradisi beranjangsana adalah puncak dari pencapaian ibadah bagi mereka yang puasa. “Kesadaran dan menyadari dosa serta khilaf, tidak berhenti hanya kepada Allah, juga harus diimbangi dengan kesadaran serupa kepada manusia, khususnya kepada keluarga dan kerabat,” katanya. (saif/ahay)