Yenny Wahid Minta Jokowi Lanjutkan Cita-cita Gus Dur

Zannuba Arifah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid (santrinews.com/dok)

Jakarta – Presiden terpilih Joko Widodo diharapkan bisa melanjutkan tradisi Presiden ketiga, Abdurahman Wahid (Gus Dur) ketika dia tinggal di Istana Negara, Jakarta. Harapan itu disampaikan puteri Gus Dur, Zannuba Arifah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid.

“Kita ingin Jokowi melanjutkan tradisi yang sudah dimulai dari Gus Dur, yaitu membuka istana untuk rakyat. Itu aja,” kata Yenny saat menghadiri peresmian Museum Balai Kirti di Istana Bogor, Jakarta, Sabtu 18 Oktober 2014.

Dari enam presiden yang ada, hanya Soekarno dan Gus Dur yang tinggal di Istana sehari-hari. Jokowi kemungkinan besar juga akan tinggal di Istana, sebab dia tak memiliki rumah di Jakarta.

Namun, hingga saat ini belum diketahui di mana Jokowi dan keluarga akan memilih tinggal. Dua gedung yang biasa digunakan adalah Istana Merdeka dan Istana Negara. Soekarno, Soeharto, dan Gus Dur memilih tinggal di Istana Merdeka. Sedangkan Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarga lebih memilih Istana Negara.

Selain itu, Yenny juga minta kepada Jokowi untuk melanjutkan cita-cita Gus Dur yang sampai saat ini tidak tercapai, yakni pemerataan pembangunan.

“Paling utama pemerataan pembangunan. Dia (Gus Dur) mengatakan bahwa pertumbuhan tanpa adanya pemerataan maka yang terjadi hanya penitikberatan pada pertumbuhan ekonomi adanya kejomplangan dan itu sudah terjadi,” kata Yenny.

Menurut Yenny, pemerintahan yang hanya mengejar angka pertumbuhan dalam program ekonomi dan pembangunannya, tanpa dibarengi program pemerataan, maka hanya akan menciptakan jurang kesenjangan yang menganga.

“Ini dari dulu cita-citanya Gus Dur. Makanya ketika Gus Dur jadi presiden yang pertama adalah menaikkan pendapatan PNS, militer, dan polisi hingga 200 persen,” ungkapnya.

Jokowi bersama Jusuf Kalla akan dilantik pada 20 Oktober 2014, oleh MPR menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2014-2019. Pasangan pemerintahan Jokowi-JK ke depan diyakini akan menghadapi tantangan yang berat karena dukungan modal politik yang minim di parlemen.

“Tentu kita harus mendukung beliau, karena bagaimanapun beliau sudah dipilih oleh rakyat dan kita harus hormati itu, untuk kepentingan bangsa dan negara,” pungkasnya. (ahay)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network