Ipul dan Upil

Saat iseng berselancar di Youtube, ada Opera Van Java episode 127 berjudul Upil dan Ipul. Keduanya dikisahkan sebagai sepasang saudara kembar yang hidup rukun; Ipul itu saudara kembarnya Upil.

Sebagai saudara kembar, tentu memiliki kemiripan-kemiripan secara fisik. Meskipun secara sifat dan karakter, memiliki perbedaan yang tidak sama.

Menyaksikan itu, saya jadi teringat dua hal. Pertama, Ipul dan kedua Upil.

Ipul adalah nama yang cukup menghiasi pemberitaan media massa baik nasional, maupun lokal, terutama media yang berbasis di Jawa Timur. Sebabnya, sosok yang biasa dipanggil Gus Ipul ini akan bertarung di Pilgub Jatim nanti.

Awalnya, ia akan berpasangan dengan Abdullah Azwar Anas. Sosok yang saat ini menjabat sebagai Bupati Banyuwangi ini dinilai sosok pemimpin muda yang memiliki visi kepemimpinan yang mumpuni. Sayang, ia mengundurkan diri setelah viral foto mirip dirinya memangku paha.

Paha dalam foto itu terlihat seperti paha manusia. Bukan paha ayam atau paha bebek. Meski, keaslian foto itu masih disangsikan oleh banyak kalangan. Yang jelas, dalam foto yang viral itu ada paha mulus. Secara pribadi, saya tidak percaya itu foto asli.

Karena alasan itulah, Anas mengundurkan diri sebagai calon wakil Gubernur untuk mendampingi Gus Ipul. Sampai tulisan ini dibuat, belum diketahui siapakah sosok yang bakal menggantikannya.

Sementara itu, Upil dalam wikipedia adalah mukus hidung kering atau ingus kering terdapat pada hidung dan merupakan hasil pengeringan mukus koloid kental (yang dikenal sebagai ingus) secara normal. Dalam bahasa Inggris Amerika, upil dikenal dengan sebutan boogies atau bogeys.

Upil pasti dimiliki oleh setiap orang. Semua tanpa terkecuali. Saya maupun kamu. Apapun jabatannya dan juga posisinya.

Meski demikian, Upil dianggap sebagai sesuatu yang jorok. Membersihkan Upil mesti dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Jika tidak, kemungkinan akan dicap sebagai orang yang jorok.

Bagi saya, dicap jorok karena ngupil di depan publik mungkin tidak terlalu penting. Tapi bagi public figure seperti sosok sekelas Gus Ipul, menajemen Ngupil menjadi sesuatu yang bisa sangat penting.

Sebagai sosok yang sedang memperebutkan simpati masyarakat Jawa Timur, segala sesuatunya mesti dijaga sedemikian rupa agar sosoknya bisa dinilai cukup sempurna untuk dipilih sebagai pemimpin rakyat Jatim.

Satu kali kesalahan bisa diolah sedemikian rupa oleh lawan-lawan politiknya untuk dijadikan sebagai amunisi menyerangnya. Sehingga harapan Gus Ipul agar masyarakat Jatim “˜Ngipul’ pada hari H pencoblosan bisa tidak terlaksana.

Oleh karenanya, seperti disebutkan di atas, hal sekecil apapun termasuk “˜Ngupil’ perlu dijaga agar masyarakat bisa “˜Ngipul’ pada hari H pencoblosan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim Periode 2018-2023. (*)

Terkait

Pojok Santri Lainnya

SantriNews Network