Pasca Pilpres 2019
Segera Silaturahmi, Sandiaga: Sebagai Santri, Saya Ingin Nasihat KH Maruf Amin

Sandiaga Uno berjabat tangan KH Ma'ruf Amin (santrinews.com/istimewa)
Jakarta – Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengaku berencana akan menemui calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin. Namun, saat ini Sandi masih fokus mengawal proses penghitungan dan rekapitulasi suara Pilpres 2019.
“Saya sekarang fokusnya ada di pengawalan proses C1 dan program-program kita yang sudah jalan. Kalau silaturahmi itu kan kapan saja bisa. Saya sudah ingin ketemu dari sebelumnya tapi kan Allah belum membukakan jalan,” ujar Sandi saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 24 April 2019.
Baca juga: Sapa Ribuan Santri Al Amien, Sandiaga Uno: Kalian Calon Pemimpin Bangsa
Formulir C1 adalah catatan hasil penghitungan suara di TPS. Pihak yang berwenang memegang formulir itu adalah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Sementara salinan C1 diberikan kepada saksi dan pengawas.
Kiai Ma’ruf sebelumnya mengungkapkan keinginannya untuk bertemu Sandi. Ia berharap pertemuan itu sebagai langkah rekonsiliasi antara dua kubu pasca-pilpres 2019. Bahkan, Kiai Maruf memastikan dirinya dan Sandi akan segera bertemu dalam waktu dekat.
“Pasti pasti (bertemu). Kita harus rekonsiliasi,” kata Kiai Ma’ruf Amin saat ditemui di Gedung MUI Pusat Jakarta, Selasa, 23 April 2019.
Menurut Kiai Ma’ruf, rekonsiliasi merupakan momentum tepat untuk mengutuhkan kembali persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Sebab, lanjut dia, kepentingan bangsa dan negara harus dinomorsatukan ketimbang membela kepentingan kelompoknya masing-masing usai Pilpres 2019.
“Keutuhan bangsa harus kita utamakan. Daripada kepentingan kelompok dan pihak pihak tertentu, karena negara bangsa ini harus kita nomor satukan, kita jaga keutuhannya, karena itu pemilu, pilpres yang lalu sudah selesai, itu kita tetap utuh kembali menyatu kembali dan melakukan rekonsiliasi,” kata dia.
Baca juga: Di Pesantren Bumi Shalawat, Kiai Maruf Amin Paparkan Arus Baru Ekonomi Berkeadilan
Sandi mengatakan pihaknya ingin bertemu dengan Kiai Ma’ruf sejak Agustus 2018. Ia pun sempat menghubungi sejumlah kenalan yang dapat menjembatani pertemuannya dengan Kiai Ma’ruf.
“Buat saya ya sebagai murid, saya kan murid dari Pak KH Ma’ruf Amin yang sangat kita muliakan ya, tentunya ingin mendengar nasihat-nasihat, pandangan-pandangan beliau,” ujarnya.
BPN Sambut Usulan Ormas Islam
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyambut baik tawaran calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin yang berniat menjumpai Sandiaga dalam waktu dekat.
Juru bicara BPN Ferdinand Hutahaean menegaskan pertemuan antar pasangan calon yang bertarung di pilpres 2019 memang perlu dilakukan. “Keinginan Kiai Ma’ruf untuk bertemu pak Sandi kami sambut baik,” kata Ferdinand, Selasa, 23 April 2019.
Baca juga: Kiai Maruf Amin Safari ke Pesantren di Jatim, Prabowo ke Jateng
Ferdinand juga menyambut baik usulan sejumlah ormas Islam seperti NU dan Muhammadiyah dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mengusulkan agar Prabowo dan Jokowi segera bertemu.
Ferdinand menegaskan BPN mendukung usulan pertemuan baik Prabowo dan Jokowi atau Sandi dan Ma’ruf sesegera mungkin sebelum pengumuman resmi KPU terkait Pemilu 2019.
Ferdinand menilai pertemuan tersebut bermanfaat untuk mendinginkan suasana yang masih panas usai Pilpres 2019 digelar. Meski belum ada pemenang, Ferdinand mengaku polarisasi yang terjadi di masyarakat sudah sangat tajam.
Di sisi lain, Aliansi Masyarakat Sipil untuk Kemanusiaan mengajak seluruh elemen masyarakat merajut kembali persatuan usai perhelatan Pemilu 2019.
Perwakilan Aliansi, Erry Riyana Hardjapamekas mengatakan persatuan dibutuhkan untuk menghadapi beragam permasalahan yang dihadapi bangsa, seperti pemberantasan korupsi, pembangunan masyarakat yang tertib hukum dan beretika, reformasi pelayanan publik, serta penegakan hukum.
“Masih banyak agenda besar pembangunan bangsa yang harus diselesaikan bersama-sama,” kata Erry dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Habib Se-Indonesia: Hasil Pemilu Penting, tapi Persatuan Lebih Penting
Selain merajut kembali persatuan, ia juga mengajak masyarakat bersikap rasional dalam memaknai paham berbangsa dan bernegara dalam konteks demokrasi yang beradab. Salah satunya, menyelesaikan secara hukum jika terdapat indikasi manipulasi data dan korupsi politik saat pelaksanaan Pemilu 2019.
Menurutnya, masyarakat dapat melaporkan setiap indikasi kecurangan yang ditemukan ke lembaga-lembaga yang telah diberikan kewenangan seperti Bawaslu dan DKPP.
“Kita selesaikan secara hukum bila ada manipulasi data dan korupsi politik dalam bentuk apapun, oleh siapapun dan pihak manapun. Kita dukung kawal dan awasi kerja besar KPU,” ucap Erry.
Erry mengimbau masyarakat memberi dukungan dan kepercayaan kepada KPU agar dapat bekerja secara optimal, objektif, serta transparan dalam perhitungan suara Pemilu 2019.
Menurutnya, kabar sedikitnya 119 orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia usai pelaksanaan dan proses rekapitulasi hasil Pemilu 2019 merupakan sebuah hal yang ironis.
“Mari kita doakan para patriot pahlawan demokrasi kita yang gugur dalam menjalankan tugas mulia. Semoga arwah mereka mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan,” ujarnya. (us/cnn)