9 Tips Membina Rumah Tangga Sakinah
Rumah tangga yang bahagia adalah dambaan setiap orang. Itulah sebabnya, banyak dijumpai artikel hasil penelitian yang memuat tips dan trik untuk membina rumah tangga yang bahagia.
Al-Quran menyebut rumah tangga bahagia dengan istilah “sakinah mawaddah wa rahmah”.
Sebagai umat Islam, referensi yang patut dijadikan rujukan adalah kehidupan Rasulullah SAW. Di bawah ini beberapa contoh yang diajarkan Rasulullah dalam membina rumah tangga.
- Berbicara lemah lembut, memanggil dengan panggilan kesayangan serta memandang dengan penuh kasih sayang. “Sesungguhnya Rasululllah SAW biasa memanggil nama beberapa orang sahabatnya dengan singkatan. Diantaranya yaitu beliau memanggil Abu Hurairah RA dengan wahai Abu Hir!, serta memanggil istrinya Siti Aisyah RA dengan wahai Aisy atau hai Humairoh!?”
- Berpenampilan rapi, bersih, berhias dan memakai wangi-wangian untuk pasangannya. “Cucilah pakaianmu, pangkaslah rambutmu, bersiwaklah, berhiaslah, dan bersihkanlah dirimu karena sesungguhnya Bani Israel tidak pernah berbuat seperti itu, sehingga wanita-wanita mereka suka bersina.” (HR. Ad-Dailami).
- Jujur dan amanah, tidak saling merendahkan, saling mengalah dan memaafkan dengan saling memperhatikan kelebihan dan menutupi kekurangan pasangannya kepada orang lain. “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya diantara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka, dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang?” (QS. At-Taghaabun: 14).
- Tidak mencela masakan, meringankan beban kerja pasangannya, tidak membandingkannya dengan orang lain serta menjauhi hal-hal yang menimbulkan kecemburuan pasangan. “Nabi SAW tidak pernah mencela makanan. Jika beliau menyukainya, beliau memakannya jika tidak menyukainya beliau meninggalkannya?” (HR. Bukhari dan Muslim).
- Saling memperhatikan kepentingan pasangannya, semisal bergandengan tangan, bersenda gurau, saling membelai dan meraba, tidur dipangkuan, mencium dan tidur satu ranjang, saling memuaskan dan memperhatikan kepentingan pasangannya. Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya seorang suami melihat istrinya dengan kasih sayang begitupun istri terhadap suaminya, maka Allah SWT melihat keduanya dengan pandangan kasih sayang. Dan bila suami memegang telapak tangan istrinya maka dosa-dosa mereka keluar dari celah jari tangan mereka?” (HR. Rifai’i, dari Abu Said).
- Memiliki tempat pribadi, menata kamar tidur secara romantis dan asri serta menciptakan kenyamanan tempat tinggal bersama. “Sesungguhnya Allah SWT itu baik dan mencintai yang baik, bersih dan mencintai kebersihan, mulia dan mencintai kemuliaan, dermawan dan sangat mencintai kedermawaan. Karena itu, bersihkanlah pekarangan rumahmu?.” (HR. Tirmidzi).
- Menghayati posisi masing-masing, saling menasehati dan mengajari serta saling merasakan derita pasangannya. Rasulullah SAW, bersabda: “Setiap orang diantaramu adalah penanggung jawab. Dan setiap orang akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya. Seorang imam adalah penanggung jawab atas umatnya, ia diminta tanggung jawab atas kepemimpinannya sama seperti seorang suami atau istri yang diminta tanggung jawab atas kepemimpinannya terhadap ke luarga” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
- Menyediakan waktu khusus kepada pasangan, seperti makan bersama atau saling menyuap, rekreasi bersama, saling berlomba dan saling menghadiahi serta yang lebih penting adalah punya komitmen bersama untuk secara istiqomah Sholat Berjemaah di rumah, musolla atau di masjid. Dari Abu Hurairah, ujarnya: Rasulullah SAW bersabda: “Semoga Allah SWT memberi rahmat kepada seorang wanita yang bangun sholat malam dan ia bangunkan suaminya untuk sama-sama sholat malam. Jika suaminya enggan, maka ia percikkan air ke muka suaminya” (HR. Ahmad, Nasa?i, dan Abu Hibban).
- Saling mendoakan bila saling berjauhan serta yang paling penting dari sebuah ikatan perkawinan yang sakral adalah jangan pernah memandang sebuah perceraian adalah sesuatu yang halal, meski ia memang halal untuk dilakukan tetapi Allah SWT sangat membenci sebuah perceraian. Dari Abdullah bin Amir bin Ash RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Doa yang paling cepat Allah kabulkan adalah do?a orang yang saling berjauhan” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi). (jaz/ahay)