Nakhoda Baru PSSI Konsentrasi Membina Usia Muda
Joko Driono saat memberikan arahan di turnamen Liga Santri Nusantara 2016 (santrinews.com/ist)
Jakarta – Belum beberapa hari terpilih, nakhoda Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sudah mulai melakukan terobosan perbaikan sepakbola nasional. Diantaranya Konsep Pembinaan Usia Muda.
Wakil ketua umum PSSI Joko Driyono menyatakan bahwa saat ini lembaganya akan konsentrasi pembinaan usia muda dengan konsep Piramida Kompetisi yang di mulai dari kelompok umur U-17, U 19 dan U 21. Walaupun menurutnya kondisi sekarang belum ideal untuk membuat kompetisi untuk kelompok umur U-19, kompetisi U-17 dimaksud akan digenjot melalui Piala Soeratin.
Sementara kompetisi junior dengan batasan umur lebih tinggi ada di Indonesia Super League (ISL) U-21, yang kontestannya merupakan tim junior dari klub-klub kasta teratas ISL. Joko pun membeberkan alasan mengapa hanya klub ISL yang punya kompetisi U-21.
“Sekarang kalau dilihat, dari U-17 Piala Soeratin didorong ke ISL tidak siap, makanya ada ISL U-21 yang didorong ke klub ISL yang profesional. Karena kalau di klub amatir menjadi tidak efisien biayanya akan terserap di dua kelompok umur itu. Makanya kelompok umur diforsir ke klub-klub ISL,” ungkapnya.
Masih menurut Jokodri biasa disapa, di negara-negara lain kompetisi U-21 sebenarnya tidak menjadi pilihan, akan tetapi lebih memilih kompetisi usia U-19. Namun untuk U-19 anak-anak Indoensia ketika dilepas ke ISL itu belum ready tampil di liga professional “Makanya butuh tahap kompetisi di U-21,” sambung pria yang pernah menjabat sebagai sekjen PSSI tersebut.
Meski begitu, dalam beberapa tahun ke depan, bisa jadi di Indonesia ada ISL U-19 sebelum menuju U-21. Lanjut Jokodriono bercerita, Dua tahun lalu sebenarnya PSSI sudah punya rencana untuk bisa menggulirkan kompetisi U-19, tapi hal itu belum terealisasi hingga kini karena kompetisi itu sendiri dihentikan.
“Makanya (sekarang) kita genjot di U-17, dari U-17 ini dalam tiga atau lima tahun ke depan kita harap sudah ready, sehingga U-21 nantinya menjadi tidak penting. Jadi akan ada U-17 kemudian U-19,” tandas Joko yang juga direktur utama PT Liga Indonesia itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Joko Driono mengatakan bahwa pembinaan dan kompetisi usia muda menjadi kunci majunya sepakbola profesional, baik yang dilakukan oleh pemerintah, asosiasi, klub bahkan kelompok masyaakat melalui turnamen-turnamen amatir.
“Kompetisi-kompetisi kelompok umur perlu dikembangkan, kalau sepakbola kita ingin maju, baik yang dilakukan oleh PSSI maupun kompetisi lain yang posisinya sebagai komplemen dan saling melengkapi,” ungkapnya saat memberikan pengarahan di Liga Santri Nusantara, Oktober yang lalu. (hasan/goal)