Ngaji Akidah Asy’ariyah bersama Para Pakar

Semalam saya berkesempatan ikut ngaji Aqidah Asy’ariyah bersama para pakar Aqidah. Selama ini memang saya masih lebih banyak berkutat dengan fikih dan seputaran Amaliah Aswaja.

Beruntungnya dahulu saat mondok di Pesantren Ploso saya sempat khatam ngaji Ramadhan kitab Tuhfah Al Murid Syarah Jauharah At-Tauhid, karya Syaikhul Islam wal Azhar, Ibrahim Al-Bajuri. Pengajian tersebut diasuh oleh Gus Firjaun Barlaman (Putra KH Ahmad Siddiq, Rais Am PBNU semasa Gus Dur).

Perdebatan di ranah Aqidah memang tidak seramai masalah tuduhan Bid’ah, Khurafat dan Syirik. Karena memang belum terlalu banyak dari mereka. Namun bukan berarti tidak penting. Justru sangat penting. Sebab yang menyebarkan Aqidah yang berlawanan dengan Asy’ariyah saat ini adalah mereka yang menyamakan Allah dengan makhluk-Nya, seperti Allah berada di arah tertentu, firman Allah sama seperti perkataan makhluk dan sebagainya. Allah Maha Suci dari ungkapan mereka semuanya.

Metode yang digunakan adalah mudzakarah, bergantian dari para pakar Aqidah yang menyampaikan. Sesekali para pakar inilah yang menyampaikan bahan pertanyaan, sehingga menguji adrenalin (bukan andrestinky), bagaimana mungkin dalam waktu bersamaan tanpa persiapan jawaban, namun tiba-tiba banyak yang bisa terjawab. Subhanallah. Inilah ilmu-ilmu Allah yang diberikan kepada para ulama muda kita.

Dari beberapa pakar tersebut saya melihat memang ada yang betul-betul menguasai dalil Naqli (Qur’an dan Sunnah) di bidang Aqidah. Juga dalil-dalil Aqli (rasional) yang dahulu pernah meramaikan jagad perdebatan di masa-masa Imam Al-Ghazali, Ar-Razi, As-Sanusi, Al-Baidhawi dan sebagainya.

Dan diantara yang menguasai keduanya adalah Host-nya, yang memandu kami dengan bahasa yang mudah dipahami, yaitu Sayyidi Al-Habib Geys Bin Abdurrahman Assegaf.

Nikmat ngaji Aqidah Asy’ariyah dengan para ahlinya ini membuat saya ingin menghentikan detak perjalanan jam yang terasa cepat, dimulai pukul 20.00 dan selesai pukul 22.30. Dan semua berakhir ketika para istri kiai tersebut memberi isyarat kepada para suami bahwa ini adalah malam Jumat. (*)

Ustaz Ma’ruf Khozin, Direktur Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur.

Terkait

Syariah Lainnya

SantriNews Network