Jejak Lima Ulama Khos di Tengah Alas Roban

Teringat 9 tahun yang lalu ketika saya ngaji pasaran atau ngaji kilatan bulan Ramadhan di Kaliwungu dengan Almukarram KH Dimyati Rois. Beliau bercerita tentang pertemuan lima khos di Alas Roban, Kabupaten Batang.

Mbah Dim bercerita kenapa Alas Roban yang dipilih sebagai tempat pertemuan lima kiai khos tersebut, karena lokasi Alas Roban berada di tengah-tengah pulau Jawa.

Kelima kiai tersebut adalah Syaikhona Kholil Bangkalan, Syaikh Nawawi Banten, KH Abdul Karim Kaliwungu, KH Sholeh Darat, dan KH Anwar Batang. Kelima kiai tersebut mempunyai hubungan kedekatan, yaitu sama-sama pernah menetap dan menimba ilmu di Kota suci Makkah.

Tiga dari lima kiai itu menjadi guru dari mahaguru kiai-kiai pondok pesantren Nusantara, yaitu Hadratussyaikh Haji Hasyim Asy’ari di Jombang. Ketiga kiai itu tidak lain adalah Syeikh Nawawi Banten, Syaikhona Kholil Bangkalan Madura, dan Kiai Sholih Darat Semarang.

Kelima kiai tersebut akhirnya bertemu di Alas Roban. Mereka bermusyawarah mencari jalan keluar agar rakyat Indonesia bisa terbebas dari penderitaan yang sudah dua abad lebih dijajah. Kepada para santri, mereka bersepakat mengajarkan kedaulatan berfikir dan kesanggupan untuk berjuang melawan kezaliman.

Hingga akhirnya, lima hingga enam puluh tahunan kemudian, tepatnya pada 1945, doa kiai-kiai yang juga menjadi doa dari seluruh rakyat Indonesia ini terwujud. Bangsa Indonesia merdeka.

Kisah pertemuan itu terjadi sekitar akhir 1800-an, dan alhmdulilah pagi hari ini saya bisa berziarah di makam KH Anwar Batang, makam yang sangat misterius karena berada di tengah Alas. Selain dikenal sebagai seorang waliyullah, KH Anwar juga seorang penulis, Salah satu kitabnya yang terkenal adalah “Aisyul Bahri”.

Di sekitar lokasi makam terdapat terdapat puing-puing seperti bekas pesantren. Mungkin di sekitar situ jugalah pertemuan lima kiai khos tersebut. Lokasi makam tak ada di goggle map. (*)

Subah, Jumat 14 September 2018

Terkait

Ziarah Lainnya

SantriNews Network