Ulama Syiah dan Kiai Pesantren Selesaikan Perbedaan dengan Dialog

Para Kiai dan ulam Syiah asal Irak berfoto bersama di Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak (santrinews.com/nujateng)
Demak – Ulama Syiah asal Iraq, Sayid Izzudin Al Hakim menegaskan, persoalan perbedaan dan perselisihan sesama madzhab atau antar madzhab tidak perlu disikapi dengan kekerasan. Melainkan dengan cara dialog, saling memahami, jiwa tenang, dan bertukar pikiran dalam mencari solusi.
“Ini semua dapat dilakukan melalui lembaga pendidikan, pondok pesantren, lembaga sosial dan kemanusiaan, pusat kajian, dan lain sebagainya untuk mencari titik temu, bukan mencari titik perbedaan,” kata.
Hal itu disampaikan Sayid Izzudin saat acara silaturrahmi dengan para pengasuh pesantren dan kiai di Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak, KH Muhammad Hanif Muslih, Jumat, 5 Juni 2015.
Pada acara Jalsah Mubarokah itu dihadiri ulama Syiah asal Irak Sayid Izzudin Al Hakim, Sayid Muhammad Al Hakim, dan Syaikh Ridho Az Zubaidi.
Sayid Izzudin mengajak kepada semua yang hadir, terutama dewan pengasuh pondok pesantren dan para pemuka agama untuk senantiasa solid dan bersatu dalam menghadapi perselisihan atau perbedaan yang ada.
“Ada pihak-pihak tertentu yang demi kepentingan politik, demi harta dan kekuasaan mereka mengadu domba ingin memunculkan peperangan antar muslim dengan alasan perselisihan atau perbedaan paham. Perselisihan dan perbedaan bukan karena madzhab atau paham tertentu, sebab madzhab sudah ada sejak dahulu dan tidak menimbulkan peperangan,” paparnya. (shir/onk)
Sumber: nujateng.com