Santuni Kaum Dhuafa, Ikhtiar PMII Guluk-Guluk Tiru Jejak Nabi Muhammad

Pengurus Kopri PMII Komisariat Guluk-Guluk, Sumenep, saat membagikan santunan (santrinews.com/istimewa)
Sumenep – Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Guluk-Guluk, Sumenep, berikhtiar meneladani Nabi Muhammad SAW dalam menebarkan kebaikan kepada sesama.
Salah satunya dengan menggelar program “PMII Berbagi” berupa pembagian santunan kepada kaum dhuafa, janda lansia dan anak yatim, di Desa Guluk-Guluk Kecamatan Guluk-Guluk, Ahad, 24 November 2019.
Baca juga: Ketum PB PMII: Jika PMII Kuat, NU Akan Berdaya
Ketua Komisariat PMII Guluk-Guluk, Moh Faiq mengatakan PMII merupakan organisasi yang tidak hanya mencetak kader yang memiliki kecerdasan intelektual, melainkan juga kepedulian sosial dan kemapanan spiritual.
“Maka turun lapangan menggelar gerakan sosial sudah menjadi kewajiban. Karena kita adalah bagian dari masyarakat. Terlebih di bulan Maulid Nabi ini,” ujarnya.
Menurut Faiq, Nabi Muhammad SAW hadir dan diutus Allah sebagai pembebas umat manusia dari segala bentuk kesengsaraan. “Maka kami juga ingin berpartisipasi aktif meniru jejak Sang Nabi untuk menebar kebaikan dan bermanfaat bagi semua orang,” tegasnya.
Baca juga: Hanya PMII yang Direstui KH Warits Ilyas
Santunan sosial itu merupakan rangkaian kegiatan menyambut Hari Lahir Korps PMII Putri (Kopri) ke-52 yang bertepatan dengan 25 November 2019. Santunan berupa pembagian sembako dan pakaian.
“Pekan Harlah Kopri ke-52 memang sengaja dikonsep dengan serangkaian kegiatan yang bisa dirasakan semua orang,” ujarnya.
Santunan tersebut, kata Faiq, sebagai salah satu upaya PMII memberikan solusi di tengah krisis pelopor perubahan.
“Agar terbangun sinergi baik, kami mengajak kerjasama dengan instansi-instansi lain seperti Lazisnu, yang menyokong penyediaan bahan-bahan berupa sembako dan pakaian,” sambung Ketua Kopri PMII Komisariat Guluk-Guluk, Mahsunah Baihaqi.
Baca juga: PBNU Dukung Rencana Pembangunan Museum Nabi Muhammad di Cimanggis
Gerakan sosial ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Terutama warga yang hidup sebatang kara dengan pakaian yang jauh dari kata layak.
“Kami tersentuh saat ada salah satu penerima yang hidup sebatang kara dan ia telah tua. Berdiri tidak lagi tegak, suaranya lirih dan pakaian yang ia gunakan jauh dari kata layak,” kata Ketua pelaksana Pekan Harlah Kopri ke-52 PMII Guluk-guluk, Zahratun Nikmah.
Nikmah bersyukur bisa berbagi kepada mereka. Meski tidak banyak, ia yakin bermanfaat bagi mereka.
“Terimakasih kepada seluruh pihak yang telah ikut membantu dalam pelaksanaan kegiatan PMII Berbagi ini,” ujarnya. (rus/hay)