Virus Corona
Virus Corona dan Tasbih Kiai Fawaid

Ilustrasi Tasbih
Tahun 1991, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo, KHR Fawaid As’ad baru pulang dari menjalankan ibadah haji. Para ustadz yang biasa ngaji Al-Quran di kediaman beliau dikumpulkan. Mungkin ada sekitar 40 orang.
Ternyata beliau memberi buah tangan buat kami; “tasbih” (subhah) —oleh-oleh dari Makkah. Sejak itu saya menyimpan tasbih tersebut dengan baik. Hingga sekarang, berarti tasbih itu sudah berumur 29 tahun.
Kalau tak genting, saya jarang menggunakan tasbih itu. Kini ketika Indonesia darurat virus Corona, saya memakainya kembali. Dipakai membaca shalawat yang diijazahkan ayahanda Kiai Fawaid, yaitu Hadratussyaikh KHR As’ad Syamsul Arifin.
Dengan bertawassul kepada Nabi Muhammad SAW dan kepada kedua beliau, semoga kita semua diselamatkan dari virus corona ini. Lahumul fatihah. Amin. (*)
Ahad, 22 Maret 2020
H Abdul Moqsith Ghazali, Alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo. Kini, Wakil Ketua LBM PBNU.