Menpera Bantu Rusunawa Santri Khodijah

Yayasan Khadijah Surabaya saat menerima kunjungan sebanyak 20 siswa dan 2 orang guru dari salah satu sekolah Singapura, 19 September 2013 (santrinews.com/dok)

Surabaya – Menteri Perumahan Rakyat H Djan Faridz membantu pembangunan Pesantren Kota Putra “Khadijah” Surabaya di bawah naungan Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial NU (YTPSNU) “Khadijah” Surabaya.

Bantuan dalam bentuk bangunan melalui SK Hibah Rusunawa Santri itu diserahkan Menpera kepada Ketua YPTSNU Khadijah, Surabaya, Hj Khofifah Indar Parawansa, dalam Tasyakuran YTPSNU “Khadijah” Surabaya, Ahad, 2 Februari 2014.

“Kalau membaca sejarah dari yayasan ini yang didirikan pada tahun 1954, saya kira yayasan yang didirikan para ulama ini sudah lama memiliki kepedulian pada pendidikan, karena itu pemerintah patut berterima kasih dan mendukungnya,” kata Menpera.

Di hadapan ribuan ibu-ibu Muslimat dan Fatayat NU se-Jatim serta sejumlah ulama seperti KH A Hasyim Muzadi (PBNU), KH Sholeh Qosim (Sepanjang, Sidoarjo), KH Mas Yusuf Muhajir (Dresmo, Surabaya), ia menjelaskan bantuan itu merupakan penghormatan kepada para ulama.

“Para ulama telah berjuang untuk bangsa dan negara ini melalui perjuangan kemerdekaan, pendidikan, dan sosial-keagamaan, karena itu kita wajib meneruskannya, apalagi yayasan ini akan mengembangkan pesantren dan sekolahnya lebih luas lagi,” katanya.

Pejabat yang juga tokoh NU itu berharap dukungan yang diberikan pemerintah kepada pesantren kota itu akan mencetak generasi muda yang pintar, berakhlak, dan mandiri, karena pendidikan yang dikembangkan YPTSNU Khadijah itu memadukan ilmu agama dan umum.

“Semoga pesantren kota itu menjadi pesantren yang bertaraf internasional, karena pendidikan yang dikembangkannya juga bertaraf internasional,” katanya.

Dalam laporannya seperti dilansir laman Antara, Direktur Pendidikan YPTSNU Khadijah, Surabaya, Drs H Suwito MM mengatakan pihak yayasan sudah membeli tanah di depan SMKN 1 Surabaya yang berjarak sekitar 200 meter dari lembaga pendidikan SD-SMP-SMA Khadijah di Jalan SMEA, Wonokromo, Surabaya.

“Tanah yang kita beli seharga Rp3,7 miliar dan sudah lunas itu akan dibangun dengan bantuan dari Menpera senilai Rp7 miliar yang berbentuk bangunan, karena SK hibah-nya sudah diterima Bu Khofifah, maka pembangunan segera dimulai pada awal April mendatang,” katanya.

Ia menjelaskan pesantren kota yang pembangunannya ditargetkan akan selesai dalam enam bulan ke depan itu akan menempati tanah seluas 1.500 meterpersegi dan bangunannya akan berlantai 4 dengan kapasitas 200 santri.

“Santri yang menghuni pun bukan dari luar, melainkan dari siswa SMP dan SMA Khadijah Surabaya. Kalau bangunan sudah jadi, pihak yayasan akan melengkapi dengan fasilitas seperti jaringan internet, mesin cuci, dan sebagainya, sehingga mereka akan tetap dapat mengikuti perkembangan ilmu tapi mereka akan mandiri,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Ketua YPTSNU Khadijah Surabaya, Hj Khofifah Indar Parawansa, menyerahkan kenang-kenangan berupa karikatur Menpera, kemudian Menpera menuliskan kata-kata motivasi untuk pesantren yang akan dibangun itu, yakni Bekali Ilmu dan Karakter untuk Santri Berkualitas.

Hingga kini, YPTSNU Khadijah Surabaya telah memiliki lembaga pendidikan dari tingkat SD hingga SMA yang berada di tiga lokasi yakni Wonokromo, Pandegiling, dan Candilempung. Selain itu, YPTSNU Khadijah Surabaya juga memiliki panti asuhan anak yatim dan pesantren, namun pesantren yang dimiliki hanya satu yakni Pesantren Kota Khadijah Surabaya khusus putri. (met/ahay)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network