Polisi Putar Shalawat, Massa FPI Cs Ngamuk: Matiin Itu Woi

Jakarta – Aksi demonstrasi ribuan anggota Ormas Islam menuntut Gubernur Basuki Thahaja Purnama alias Ahok untuk dipenjarakan di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 14 Oktober 2016, berlangsung menegangkan.

Aksi demonstrasi semula berlangsung tertib dan tenang. Namun, saat polisi memutar dan memperdengarkan shalawat nabi, para pengunjuk rasa menjadi sewot dan marah.

Salah satu pengunjuk rasa yang mengenakan pakaian serba putih berteriak dan meminta lantunan shalawat itu dimatikan. “Matiin woi. Shalawat itu,” teriaknya seraya melotot ke arah polisi yang berjaga.

Namun permintaan itu tidak dipenuhi. Sebab, shalawat Nabi tetap tak dimatikan. Tak pelak, para pengunjuk rasa semakin gusar. Sebagian massa aksi pun melempar botol air mineral ke bagian dalam Balai Kota.

Setelah itu, pihak keamanan mengecilkan suara shalawat Nabi. Namun, para pengunjuk rasa tetap masih gusar. Baru setelah itu lantunan shalawat Nabi benar-benar dimatikan.

“Jangan terprovokasi. Duduk semua,” ucap salah satu pengunjuk rasa.

Asisten Operasi Korps Brimob Kombes Rakhman menjelaskan, langkah memutarkan shalawat Nabi dilakukan karena merupakan perintah langsung dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan.

“Perintah Pak Kapolda Metro Jaya karena yang dihadapi saudara-saudara kita semua,” kata Rakhman di Balai Kota, Jakarta.

Menurut Rakhman, langkah memperdengarkan shalawat Nabi juga dilakukan supaya aksi demonstrasi tidak berujung pada suasana yang brutal.

“Salah satu terobosan untuk menyuarakan asmaul husna, shalawat Nabi sehingga semua jadi damai,” ungkap Rakhman.

Ribuan massa ormas itu menuntut Ahok dipenjarakan karena diduga melecehkan Al Quran. Ahok sudah meminta maaf dan mengaku tidak bermaksud melecehkan Kitab Suci umat Islam. (us/jppn)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network