Logonya Dicatut, IPNU Tuntut Tim TGB-Gatot Minta Maaf

Gambar pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden, TGB Zainul Majdi dan Jenderal Gatot Nurmantyo (santrinews.com/ist)

Lombok – Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) adalah organisasi berbasis pelajar Nahdlatul Ulama (NU). Ia bukanlah underbow partai manapun, melainkan anak kandung NU.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Nusa Tenggara Barat (NTB) Syamsul Hadi melalui status Facebooknya yang diunggah pada Senin, 26 Februari 2018.

Baca: IPNU Terpilih Jadi OKP Terbaik Se-Indonesia

Penulisan status tersebut disertai gambar sepasang bakal calon presiden dan calon wakil presiden, yakni TGB Zainul Majdi dan Jenderal Gatot Nurmantyo.

Semula diketahui gambar tersebut diunggah oleh akun Prabumulih Numismatik di grup TGB Presiden Kita 2019, sekitar pukul 09.00.

Syamsul mengklarifikasi bahwa IPNU sebagai organisasi pelajar tidak berkepentingan pada politik praktis.

“Kami hargai tim kreatif TGB dan atau Gatot yang kerja untuk meningkatkan popularitas jagoannya menuju Pilpres. Tapi kami sayangkan pencatutan logo IPNU di dalamnya,” tulisnya.

Baca Pula: Cara IPNU-IPPNU Mengabdi untuk NU dan NKRI

Alumni Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Ta’limusshibyan Lombok itu meminta pencatut tersebut agar mencabut logo IPNU dari gambar tersebut dan meminta maaf.

“Kami minta kepada tim kreatif (yang membuat meme ini) untuk mencabut dan meminta maaf atas pencatutan logo pelajar NU,” pungkasnya.

Hal senada dipertegas oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU Asep Irfan Mujahid. Ia mengatakan bahwa IPNU secara kelembagaan tidak terlibat dalam dukungan terhadap TGB dan Gatot. Bahkan, IPNU tidak pernah menjalin komunikasi langsung dengan keduanya.

“Ini murni pencatutan ulah pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin memanfaatkan soliditas kader dan struktur IPNU yang tersebar di seluruh Indonesia,” katanya melalui pesan Whatsapp, Senin, 26 Februari 2018.

Baca Juga: PBNU: Kongres IPNU Tidak Boleh Seperti HMI

Asep juga meminta TGB dan Gatot untuk mengklarifikasi melalui media dan memberikan arahan kepada tim pendukung maupun relawannya agar senantiasa mengedepankan cara-cara yang beradab. “Tidak mencatut nama maupun lambang organisasi lain yang berakibat merugikan IPNU secara kelembagaan,” katanya.

Pria asal Ciamis itu juga menegaskan bahwa IPNU tetap berkomitmen menjaga prinsip perjuangan organisasi dalam melaksanakan mandat pengkaderan sebagaimana yang diamanatkan Nahdlatul Ulama. (*)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network