Banser vs HTI (3): Banser Pembela NKRI, HTI Pemecah Bangsa

Banser atau GP Ansor punya jejak dan peran sejarah yang panjang dalam mendirikan hingga membela NKRI.

Berbeda dengan HTI yang tidak pernah memiliki rekam jejak sejarah membangun Negeri, sedikitpun tidak pernah, malah dialah biang keladi dari carut marutnya peta politik bangsa ini.

GP Ansor, sejak masih bernama Syoebbanoel Wathan (1924), kemudian menjadi Persatoean Pemoeda Nahdlatoel Oelama (PPNO,1931), lalu berganti Pemoeda Nahdlatoel Oelama (PNO, 1932), kemudian menjadi Ansor Nahdlatoel Oelama (ANO, 1934), hingga terakhir menjadi Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor, 1949), kontribusi anak-anak muda NU ini terbilang cukup luar biasa.

Di sepanjang perjalanan sejarah pejuangan bangsa, pemuda-pemuda Ansor telah meninggalkan jejak sejarah positif yakni ikut memberikan sumbangsih bagi tegaknya NKRI di bumi pertiwi.

Banyak sekali kisah-kisah sejarah dan heroisme para pemuda Ansor dengan Bansernya yang bisa diceritakan untuk dijadikan suri tauladan bagi pemuda masa kini, baik dari peran strategisnya dalam setiap episode membangun bangsa maupun pembelaannya terhadap ulama dan agama khususnya akidah ahlu sunnah wal jama’ah.

Jika Ansor dan Banser tempo doeloe melawan ancaman desintegrasi bangsa yang datang dari pihak luar, baik itu Belanda maupun Jepang, baik itu dengan mengangkat senjata maupun perang ideologi.

Demikian juga ketika berhadapan langsung dengan PKI, Ansor dan Banser tak segan bertempur secara fisik maupun pemikiran. Tidak hanya bermandi peluh dan keringat, bahkan darah pun rela dialirkan demi terciptanya persatuan bagi bangsa.

Dan seiring bergulirnya waktu, ancaman perpecahan tidak hilang, akan selalu ada tokoh antagonis dan pemeran protagonis dalam kehidupan berbangsa dan beragama, namun kapanpun dan dimanapun, Ansor dan Banser akan selalu ada di garda terdepan dalam membela negara, serta mengawal akidah ahlu sunnah wal jama’ah.

Ansor dan Banser tidak akan lemah oleh bullyan, cacian bahkan ancaman. Semangatnya akan terus membara melawan siapapun pihak-pihak yang berupaya menghancurkan sendi-sendi persatuan bangsa, meski kelompok-kelompok radikal membungkus misi politiknya dengan jubah kebesaran agama, Ansor dan Banser tidak akan terpedaya olehnya, karena Ansor dan Banser lahir dari rahim Nahdlatul Ulama, yang sangat paham untuk menempatkan posisi agama pada tempat yang terhormat dan semestinya.

Kalau HTI? Apa yang dapat diceritakan dari organisasi ini selain kegiatannya yang terus menerus berupaya memecah persatuan dan kesatuan bangsa. Tidak ada hal positif sama sekali dari HTI ini, maka sudah selayaknya HTI enyah dari bumi pertiwi. (*)

Bekasi, 27 Agustus 2020

Usamah Zahid, Pengurus Pimpinan Pusat Majelis Dzikir & Shalawat Rijalul Ansor.

Terkait

Opini Lainnya

SantriNews Network