Cetak Pengusaha Perempuan, Aisyiyah Sumbar Gandeng Wardah Kosmetik dan BTPN Syariah

Padang – Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumatera Barat gandeng Wardah Kosmetik dan BTPN Syariah menyelenggarakan seminar dan workshop inspiring women entreprenuer bagi 7 Pimpinan Daerah Aisyiyah kabupaten atau kota dan pengusaha perempuan.
“Jika ingin usaha berhasil jangan tarik-tarikan konsumen, kita harus yakin Allah yang berikan rezki, bekerjalah dengan tekun, ulet dan tawakal dalam berusaha,” kata Onwer Wardah, Nurhayati Subakat di hadapan peserta, di Aula PW Aisyiyah Sumbar, Ahad, 8 Desember 2019.
“Ini kunjungan perdana saya ke PW Aisyiyah Sumbar untuk bersilaturahim dan berbagi pengetahuan entrepreneur perempuan kepada para pengusaha perempuan Aisyiyah,” sambungnya.
Ia mengapresiasi para ibu-ibu Aisyiyah yang terus berkembang dalam peningkatan ekonomi keluarga.
Branch Manager daerah Utara Sumbar BTPN Syariah, Siswiati mengatakan BTPN terus berupaya memberdayakan ibu-ibu agar bisa membantuan perekonomian keluarga. BTPN memiliki 5 ribu nasabah dan 3000 karyawan semua adalah perempuan.
Untuk sukses, katanya, kaum perempuan harus berani berusaha, disiplin, kerja keras, saling bantu membantu dan tidak malu.
Ia mengatakan kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan di bidang entrepeneur kepada kader Aisyiyah.
Menurut dia, dengan memiliki keterampilan dan keahlian dapat mengisi pasar kerja yang luas, selain dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kewirausahaan.
Ketua PW Aisyiyah Sumbar, Hj Meiliarni Rusli mengungkapkan peserta pelatihan dapat merintis dan mengembangkan UMKM dan meningkatkan ekonomi keluarga.
“Wanita bisa menjadi sektor pendorong ekonomi yang paling kuat dalam proses pertumbuhan pembangunan dengan berinovasi, kreatif dalam melihat perkembangan pasar,” ujarnya.
Ketua Panitia Pelatihan women entreprenuer, Siti Hadjir Samik berharap, setelah mengikuti pelatihan entrepreneur dan demo tata rias peserta dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kewirausahaan.
“Kami ingin nantinya peserta dapat merintis usaha di bidang UMKM dan mengembangkannya, supaya bisa menunjang pendapatan dan perekonomian mereka,” kata Siti Hadjir. (sm/shir)