Ikhtiar Pendampingan Spiritual, MUI Temanggung Resmikan Rumah Mualaf

Ketua MUI Kabupaten Temanggung KH Yakub Mubarok menyampaikan sambutan dalam peresmian Rumah Mualaf Kabupaten Temanggung (santrinews.com/antara)

Temanggung – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, meresmikan pendirian Rumah Mualaf. Peresmian sekaligus pelantikan kepengurusan periode 2020-2025.

Ketua Rumah Mualaf Temanggung, Akhmad Khamdani, mengatakan, Rumah Mualaf didirikan sebagai ruang bagi mualaf untuk mendapatkan pelayanan dan pendampingan bidang sosial, keagamaan hingga perekonomian.

Ia mengatakan pendirian Rumah Mualaf sebenarnya telah ditetapkan pada 11 Mei 2020 sebagai turunan dari hasil rapat antara MUI, Baznas, Kemenag, dan Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam Kabupaten Temanggung.

Khamdani menegaskan, seorang mualaf perlu mendapat pendampingan untuk membimbing peribadatan, belajar membaca ayat suci hingga kajian keagamaan.

“Secara sosiologis, mualaf juga berisiko mengalami efek sosial dan ekonomi akibat pindah agama yang dijalaninya,” kata Khamdani, Rabu, 5 Agustus 2020.

“Oleh karena itu, program pendampingan menjadi kebutuhan bagi mualaf sebagai bagian dari entitas agama, masyarakat dan bangsa, khususnya di Kabupaten Temanggung. Mereka juga termasuk kategori asnaf atau penerima zakat.”

Ia menjelaskan angka mualaf di Kabupaten Temanggung cukup tinggi dan meningkat setiap tahunnya. Namun, wadah untuk menampung belum tersedia.

Menurut Ketua II Baznas Temanggung ini, dengan didirikannya Rumah Mualaf ini maka diharapkan akan lebih terarah.

“Kalau program selama ini sudah jalan, baik dari MUI, Baznas dan lainnya, tetapi belum terkoordinasi, maka ini jadi wadah untuk menampung semuanya itu,” ujarnya.

Ketua MUI Kabupaten Temanggung KH Yakub Mubarok mengatakan pihaknya mengapresiasi terhadap lembaga lain yang bersama-sama membangun Rumah Mualaf ini. “Saya ucapkan selamat dan kami berharap dapat optimal mendampingi para mualaf,” katanya.

Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan Sekda Kabupaten Temanggung, Tri Raharjo, berharap agar pelantikan ini tidak hanya seremonial, tetapi dapat lebih efektif dalam bekerja untuk menjadi ruang bersama bagi para mualaf.

“Selalu istiqamah dalam mendampingi umat. Ini adalah kerja sosial, bekerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas,” katanya.

Ia mengatakan, mualaf membutuhkan pendampingan yang kontinyu. Dengan adanya Rumah Mualaf maka kekuatan mental, spiritual, emosional hingga sosial ekonomi dapat terbangun dan didampingi dengan berkesinambungan. (ant/red)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network