Kader Fatayat NU Harus Jadi Penopang Ekonomi Keluarga

Prosesi pelantikan PC Fatayat NU Jombang (santrinews.com/saif)
Jombang – Kendati sebagai perempuan, para kader Fatayat NU diharapkan juga memiliki kepedulian dengan ekonomi keluarga. Tentu, tetap tidak meninggalkan kiprahnya di sektor domestik.
“Sudah tidak jamannya lagi membedakan antara peran perempuan dan laki-laki dalam mencukupi kebutuhan keluarga,” kata Ema Umiyyatul Chusnah, ketua Pimpinan Cabang Fatayat NU Jombang, Jumat, 2 Desember 2015.
Menurut dia, masing-masing antara perempuan dan laki-laki harus bisa saling bersinergi agar keuangan keluarga bisa lebih baik. Apalagi kebutuhan harian dan bulanan hingga pengeluaran eksidentil tidak bisa hanya mengandalkan gaji dan penghasilan suami.
Namun demikian, salah seorang pengurus di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas ini sangat berharap agar peran ekonomi yang juga diambil para perempuan tidak lantas mengurangi apalagi mendegradasi kiprah di sektor domestik.
“Soal menyiapkan menu makanan, menyiapkan pakaian suami dan anak, hendaknya jangan diwakilkan kepada pembantu. Sesibuk apapun, tugas ini hendaknya dapat dilakukan oleh para istri,” pesannya.
Dengan sejumlah tugas yang demikian berat tersebut, tidak ada pilihan lain bagi perempuan khususnya aktivis Fatayat NU untuk membekali diri dengan keterampilan dan kedalaman pengetahuan agama dan penerapannya dalam keseharian.
“Kita berharap tahun 2015 akan semakin banyak kader Fatayat NU yang memiliki kepekaan, keterampilan hingga prestasi yang bisa membanggakan diri, keluarga dan masyarakat sekitar,” tegasnya.
Dia menambahkan, sejumlah pelatihan dan pemberian keterampilan yang dilakukan kepengurusannya, hal itu semestinya akan menjadi pembeda antara kader Fatayat NU dengan masyarakat kebanyakan.
“Kita telah memberikan pendampingan keterampilan kepada kader di berbagai lapisan kepengurusan. Karenanya hal itu hendaknya dapat dioptimalkan untuk membimbing masyarakat,” pungkasnya. (saif/ahay)