Kelompok Salafi Usik Masyarakat Jambi
Jambi – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Jambi, Tarmizi mengatakan, masyarakat Jambi merasa terusik dengan keberadaan kelompok Salafi.
Kegelisahan itu, kata dia, karena kelompok Salafi datang tak sekadar berdakwah, tapi juga mengobok-obok pemahaman keagamaan masyarakat yang sudah lama dianutnya.
Hal itu yang mengemuka dalam diskusi di acara dialog multikultural, di Jambi. Acara ini merupakan program Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI yang digelar maraton di berbagai daerah.
Dalam diskusi terungkap bahwa potensi konflik umumnya terjadi karena penyebarluasan paham dan pengalaman agama di lingkungan satu kelompok agama secara kontinyu. Selain itu, adalah penyalahgunaan simbol-simbol agama yang menciderai perasaan satu kelompok.
“Dengan dialog, alhamdulillah persoalan bisa tertangani,“katanya.
Menurut Tarmizi, mayoritas sasyarakat Jambi adalah pengikut Nahdlatul Ulama (NU), yakni Islam Ahlus Sunnah Waljamaah. (jaz/onk)