Muhibah PWNU Jatim
Amaliah Muslim Tiongkok juga Terusik Salafi Wahabi
Pjs Rais Syuriah PWNU Jatim KH Anwar Manshur (empat dari kanan), dan KH Abdurrahman Navis (dua kanan) serta rombongan PWNU Jatim bersama imam masjid jami Xi'an, Syeikh Sholeh (santrinews.com/dok)
Xi’an – Kunjungan yang dilakukan sejumlah tokoh agama di Tiongkok menyisakan kesan mendalam. Disamping ditemukannya amaliyah di sejumlah kota yang serupa dengan di tanah air, juga terancamnya Islam Ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) dari kalangan Salafi Wahabi.
Pengalaman tersebut disampaikan salah seorang rombongan, KH Abdurrahman Navis kepada media ini. “Sebenarnya mayoritas muslim di Tiongkok, khususnya kota Xi’an berfaham Ahlussunnah wal Jamaah dengan akidah Maturidiyah dan fikihnya mengikuti Hanafiyah,” katanya, Selasa, 3 Oktober 2015.
“Hal ini dibuktikan dengan amaliyah keseharian ibadah seperti layaknya dijumpai di Indonesia,” sambung Wakil Ketua PWNU Jawa Timur ini.
Tradisi wirid usai shalat maktubah, penggunaan tongkat bagi bilal dan khatib saat ibadah shalat Jum’at, serta digunakannya tasbih di mihrab imam. “Nyaris tidak ada perbedaan dengan amaliyah ibadah mayoritas masyarakat muslim Indonesia,” ujarnya.
Akan tetapi tradisi yang sudah menjadi kebiasaan mayoritas muslim di sana mulai terusik dengan kehadiran kalangan Salafi Wahabi. “Aliran ini berafiliasi dengan akidah Ibnu Taymiyah dan faham Muhammad bin Abdul Wahab,” katanya menirukan pengakuan Syeikh Sholeh, salah seorang imam masjid jami’ di kota Xi’an.
Yang membuat kaum muslimin terusik lantaran gerakan Salafi Wahabi ini kerap menimbulkan perbedaan tajam dengan sesama muslim setempat yang telah terbiasa dengan amaliyah Aswaja. “Oleh masyarakat setempat, kelompok Salafi Wahabi ini dikatakan sebagai kalangan ajdad yang menebar kebencian dengan menggunakan sejumlah media,” terang pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Surabaya ini.
Kesan sebelumnya, rombongan yang terdiri dari sejumlah tokoh agama Islam dari Jawa Timur ini menyaksikan suasana tahlilan di kuburan sahabat dan para ulama. Rombongan dari PWNU Jatim terdiri dari KH Anwar Manshur (Pjs Rais Syuriah), H Ahmad Shiddiq (Wakil Ketua), Prof Ach Muzakki (Sekretaris), H Misbahul Munir dan H Husnul Yaqin (Wakil Sekretaris). Mereka bergabung dengan 20 pemuka agama Islam dari propinsi ini untuk membangun silaturahim. (nabil/ahay)