Kisah Pilu Bocah Korban Erupsi Semeru Saat Dikunjungi Tim Tagana NYC
Lumajang – Peristiwa erupsi gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tak hanya meninggalkan duka, ada banyak peristiwa memilukan yang dialami oleh sebagian warga.
Salah satunya Asmarani. Bocah berusia 12 tahun ini membagikan cerita pilunya kepada tim Tagana NYC saat berkunjung dan memberikan bantuan di desa Penanggal Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Sebelum erupsi terjadi, 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 Asmarani sedang sekolah madrasah dengan teman-temannya yang lain di desa Curah Koboan. Saat sedang asyik belajar tiba-tiba ada suara gemuruh dan awan sudah menggumpal. Suasana menjadi gelap dalam waktu yang sangat singkat.
Para santri berhamburan keluar untuk berlindung ke rumah ustad Imam, salah satu pengajar di madrasah tersebut.
“Tiba-tiba seketika gelap seperti di dalam gua, tidak ada cahaya sama sekali, awan menghitam, dan lampu mati,” kata Asmarani curhat kepada tim Tagana Nur Yasin Center (NYC).
Tagana NYC merupakan tim Reaksi Cepat Tanggap Bencana besutan Nur Yasin, anggota DPR RI Fraksi PKB Dapil Jember dan Lumajang.
“Saat itu hujan deras, tiba-tiba abu sudah bertaburan dimana-mana, saya cari orang tua saya sudah tidak ada, kami sangat takut mbak,” lanjut Asmarani.
“Tak ada suara atau tanda-tanda, tiba-tiba suara tetangga teriak-teriak, langsung bikin saya bingung dan takut,” timpal teman kelasnya yang saat itu juga sedang sekolah madrasah.
Asmarani dan temannya yang lain berhasil selamat setelah diamankan oleh Ustad Imam. Padahal dia sempat pasrah dan khawatir tidak bisa selamat dari terjangan abu panas.
Selain Asmarani, beberapa warga lainnya juga mengaku tidak mendapat peringatan dini mengenai potensi erupsi Gunung Semeru. Sistem peringatan dini ke warga pun dipertanyakan.
Akibat bencana erupsi Gunung Semeru, hingga 12 Desember 2021, korban jiwa mencapai 44 orang dan 27 orang masih hilang. Lebih dari 6.500 orang harus mengungsi dari tempat tinggalnya.
Ahli vulkanologi, Surono, mengatakan, adanya korban terdampak erupsi Gunung Semeru lantaran aktivitas warga menambang pasir. Di samping itu, warga juga ada yang beternak.
Surono menekankan agar Pemda setempat seharusnya lebih serius memerhatikan mitigasi bencana pada warga sekitar Gunung Semeru.
Kini, Asmarani sudah sedikit terhibur. Tim dari Tagana NYC melakukan trauma healing kepada teman-teman sebayanya. Mereka diberikan uang untuk kebutuhan sehari-hari dan beberapa boneka dan logistik.
Tagana NYC tiga kali berturut-turut mengunjungi beberapa pos pengungsian. Mereka lebih memilih door to door dalam memberikan bantuan, daripada didrop di posko bencana maupun dapur umum. (red)