Madrasah Jurnalistik, Ikhtiar LTN NU Jatim Lahirkan Pegiat Media dari Pesantren

Surabaya – Pengurus Wilayah Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (PW LTN NU) Jawa Timur memiliki lembaga atau devisi khusus untuk mengenalkan jurnalistik ke sejumlah pesantren. Namanya Madrasah Jurnalistik.

Ketua PW LTN NU Jatim, Ahmad Najib AR menjelaskan, madrasah jurnalistik merupakan program pendidikan dan pelatihan jurnalistik untuk pesantren yang dipandegani sejumlah pegiat media NU, baik cetak maupun elektronik.

“Madrasah jurnalistik merupakan lembaga di bawah PW LTN NU Jatim untuk pengembangan skill yang fokus dalam pendidikan dan pelatihan jurnalistik di sejumlah pesantren di Jawa Timur,” kata Najib, di Surabaya, Rabu, 14 Oktober 2015.

Lembaga ini diharapkan dapat berperan aktif dalam penerbitan dan pengembangan media di pesantren pada khususnya dan lembaga pendidikan NU pada umumnya.

“Dalam pelaksanaannya, madrasah jurnalistik akan menjalin kerjasama dengan beberapa media yang kompeten dan kualified yang dikelola lembaga struktural dan kultural NU, seperti Majalah AULA dan Auleea, TV9, Koran Duta Masyarakat, NU Online, dan lain-lain,” tandasnya.

“Dengan kerjasama tersebut, disamping akan terjalin sinergi antar lembaga NU yang bergerak di dunia jurnalistik, juga diharapkan efektif dan berkelanjutan, karena dijalankan tenaga profesional dan berpengalaman,” lanjutnya.

Untuk tahap pertama, kegiatan akan dilangsungkan pada Jumat hingga Sabtu, 16-17 Oktober 2015, di Pondok Pesantren Bayt al-Hikmah Pasuruan. Sedangkan sejumlah narasumber yang dihadirkan antara lain Afif Amrullah (AULA), M Faishal (Kompas), Nur Faishal (DUTA Masyarakat), dan Sururi Arumbani (TV9).

Selama kegiatan, peserta dari berbagai pesantren menerima materi dasar jurnalistik dan pengelolaan media. Juga mereka diasah kemampuannya dalam membuat dan melahirkan karya jurnalistik. “Sehingga nantinya peserta mampu menerbitkan dan mengembangkan media jurnalistik secara mandiri di pesantren,” kata Gus Najib.

Usai kegiatan akan dilakukan program pendampingan mulai dari penataan organisasi, keredaksian hingga penerbitan. “Kami juga memberikan sarana konsultasi secara intensif bagi peserta dan guru pendamping,” tandasnya.

“Bahkan para peserta akan diikutkan kegiatan magang di sejumlah media dengan bidang tertentu yang diperlukan,” lanjutnya.

Ikhtiar menyelenggarakan madrasah jurnalistik ini diharapkan nantinya akan melahirkan para pecinta dan pegiat media di lingkungan pesantren.

“Kalau sedari awal sudah kita kenalkan dunia jurnalistik, semoga nantinya mereka mampu mengelola media dan kelak bisa memberikan sumbangsih bagi informasi yang mencerdaskan serta sesuai dengan Islam Aswaja,” pungkasnya. (saif/ahay)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network