MUI: Pasca Gempa, Solidaritas Kunci Kebangkitan Sulteng

Tabligh Akbar Peringatan HUT XIX Kabupaten Bangkep di Salakan (santrinews.com/antara)
Palu – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, Sulawesi Tengah, Prof Dr H Zainal Abidin MAg mengemukakan kekompakkan dan solidaritas yang kuat menjadi bagian penting untuk kebangkitan provinsi itu pascabencana gempa, likuifaksi dan tsunami.
“Tingkatkan kekompakan dan kesetiakawanan agar Bangkep dan Sulawesi Tengah bangkit,” kata Zainal Abidin dalam ceramahnya pada tabligh akbar dalam rangka peringatan hari jadi Kabupaten Bangkep ke XIX di Salakan, Sabtu, 3 Nopember 2018.
Tablih akbar peringatan HUT Bangkep XIX mengangkat tema “Dengan HUT XlX Kita Tingkatkan Solidaritas Menuju Sulawesi Tengah Bangkit”.
Zainal yang merupakan Dewan Pakar Pengurus Besar Alkhairaat itu mengemukakan persatuan dan menghargai sesama adalah hal penting agar kita bangkit dari keterpurukan dalam berbagai hal pascagempa, likuifaksi dan tsunami.
“Bukan saatnya saling tuding dan menyalahkan. Tapi saatnya bahu membahu dan bekerja keras untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi,” kata Rois Syuriah Nahdlatul Ulama Sulawesi Tengah ini.
Dia mengatakan, pengabdian terhadap daerah, menjadi salah satu bentuk untuk kebangkitan Sulawesi Tengah.
Tidak hanya itu, Guru Besar Pemikiran Islam Modern IAIN Palu itu menyebut, pengabdian itu perlu diikutkan dengan peningkatan sumber daya manusia agar kata bangkit, tidak sekadar menjadi kata semata.
“Pengabdian dan meningkatkan sumber daya manusia adalah bagian yang sangat kita butuhkan,” kata Rektor pertama IAIN Palu itu.
Pemahaman agama yang baik dan utuh, menurut dia, juga memberikan kontribusi yang positif bagi kerukunan umat beragama, yang secara langsung menumbuhkan kekompakkan dan solidaritas antarsesama agama dan manusia untuk bersama-sama membangkitkan Sulawesi Tengah.
Karena itu anjuran dan pesan-pesan agama jangan disalahgunakan, bahkan tidak boleh sengaja disalahtafsirkan hanya untuk kepentingan sesaat.
Ia mengatakan, situasi dan kondisi di Palu, Sigi dan Donggala pascabencana 28 September 2018 petang itu, telah normal sehingga ia mengajak kepada semua pihak untuk datang ke Palu, Sigi dan Donggala, untuk bersama bangkitkan Sulawesi Tengah sebagai salah satu daerah di negara kesatuan republik Indonesia.
Tabligh akbar itu diikuti 1.200 warga serta dihadiri Asisten Satu Pemprov Sulteng Faisal Mang mewakili Gubernur Sulteng Longki Djanggola, Plt Bupati Bangkep Rais Adam, Ketua DPRD dan seluruh forum komunikasi pimpinan daerah kabupaten itu serta tokoh agama dan dharma wanita dan PKK.
Tabligh akbar juga dibarengi dengan dzikir dan doa bersama untuk korban gempa, likuifaksi dan tsunami di Kota Palu, Sigi dan Donggala. (shir/ant)