Pegang Wasiat Guru, Ika Wulandari 10 Tahun Berkhidmat Pimpin Fatayat NU Arjasa

Ketua PAC Fatayat NU Kecamatan Arjasa, Situbondo, Ika Wulandari
Situbondo – Ika Wulandari (34 tahun) sudah 10 tahun mengemban amanah sebagai Ketua Pimpinan Anak Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama Kecamatan Arjasa, Situbondo. Ia memilih aktif mengabdi di NU karena wasiat gurunya.
“Ingin meneruskan wasiat para guru dan untuk membentengi NKRI dengan ajaran Ahlus Sunnah Wal Jamaah atau Aswaja,” kata Ustadzah Ika –demikian ia biasa dipanggil.
Guru yang dimaksud adalah KHR As’ad Syamsul Arifin. Semasa hidupnya, KH As’ad selalu menekankan kapada para santrinya agar jika suda pulang ke masyarakat tidak lupa mengabdi di NU.
Ustadzah Ika berpesan kepada para kader NU, khususnya Fatayat agar meluruskan niat dalam mengabdi.
“Besarkan organisasi bukan mencari besar di organisasi, yaitu dengan selalu memberi manfaat pada organisasi bukan malah memanfaatkan untuk kepentingan pribadi,” tegas alumni Fakultas Saintek Universitas Ibrahimy itu.
Menurutnya saat ini banyak kader yang hanya mencari hidup di organisasi bukan menghidupkan. “Yang lebih parah lagi memamfaatkan organisasi untuk kepentingan politik praktis,” ujarnya.
Ustadzah Ika sudah dua periode menjadi ketua PAC Fatayat NU Arjasa sejak 2012. Masa jabatan periode keduanya sebentar lagi akan berakhir. Saat ini tengah persiapan melaksanakan Konferensi Anak Cabang pada pertengahan Desember 2021 ini.
“Program PAC yang berjalan sampai saat ini yaitu khatmil al-Quran setiap bulan dengan anjangsana atau tempatnya berpindah-pindah di setiap ranting Fatayat se Kecamatan Arjasa,” kata perempuan kelahiran Banyuwangi, 17 Juli 1988 itu.
Perempuan yang juga Kepala Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Mizabul Yaqin Masjid Besar Kecamatan Arjasa mengingatkan dauh KH Afifuddin Muhajir. Menurut Kiai Afif, NU adalah organisasi sakral yang didirikan oleh para wali. (arzu/red)