Resmi Dilantik, PWNU Jatim Prioritaskan Pendidikan, Kesehatan dan Akidah

Prosesi pelantikan kepengurusan PWNU Jawa Timur masa khidmat 2018-2023 di Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Jombang, Selasa, 18 September 2018 (santrinews.com/ist)
Jombang – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur masa khidmat 2018-2023 resmi dilantik bertempat di Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar, Jombang, Selasa, 18 September 2018.
Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar menyatakan ada tiga bidang yang menjadi prioritas program dalam lima tahun kedepan. Yakni bidang pendidikan, kesehatan, dan akidah.
“Fokusnya ya pendidikan, kesehatan, dan akidah,” ujarnya saat sambutan usai prosesi pelantikan.
Baca: Duet KH Anwar Manshur-KH Marzuki Mustamar Resmi Pimpin NU Jatim
Kiai Marzuki menjelaskan, dalam bidang kesehatan, PWNU Jatim ke depan akan fokus dan konsentrasi membangun rumah sakit-rumah sakit NU. Rumah sakit tersebut akan diarahkan untuk memberikan pelayanan secara agama, mengajak membaca Tahlil, Yasin, dan bacaan mengingat Allah SWT lainnya.
“Secara agama, kita pun ingin mati ala NU. Sebelum mati ditahlili, Yasin, sehingga timbul La Illaha Illallah. Itu kalau rumah sakit Islam tapi bukan NU juga tidak bakal diyasini. Makanya PWNU juga harus punya rumah sakit meski tipe D atau C di setiap kabupaten,” tandasnya.
Baca juga: PWNU Jatim: Santri Modern Perangi Kebodohan dan Kemalasan
Sedangkan dalam bidang pendidikan, minimal satu sekolah unggulan dimiliki NU di masing-masing cabang. Pendidikan, menurut dia, sangat penting mengingat Provinsi Jatim saat ini semakin makmur, sejahtera, dan banyak orang kaya baru.
Kondisi ini, lanjut Kiai asal Malang ini, membuat mereka memiliki selera tinggi dalam beberapa hal, termasuk dalam memilih pendidikan bagi anaknya.
Untuk itu, NU harus mempunyai sekolah dan lembaga pendidikan unggulan di setiap daerah. “Ini untuk mengantisipasi orang kaya baru yang ingin anaknya sekolah di level unggulan,” tegasnya.
“Kalau NU tidak merespon mereka, akhirnya mereka yang ingin anaknya top-top itu ditaruh di lembaga lain, akhirnya ketika anak itu dewasa tumbuh dengan ideologi lain yang gak aman untuk NKRI atau gak aman untuk ahlusunnah wal jamaah,” sambungnya.
Menurut dia, sejumlah profesor di Jatim siap mengawal pesantren untuk membangun sekolah unggulan, mulai dari penataan sistem dan tenaga pendidikan serta biaya akan dibuat khusus.
Sementara dalam bidang akidah, Kiai Marzuki menyatakan akan tetap memperkuat dan meningkatkan penetrasi faham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) di kalangan warga NU. Hal ini untuk mengantisipasi serangan dari kelompok tertentu yang tak pernah lelah memojokkan amaliah kaum nahdliyin.
“Dalam masalah akidah sudah jelas, program kita kedepan yaitu mencegah tumbuh kembangnya aliran sesat,” katanya.
Selain itu, lanjut Kiai Marzuki, kepengurusan NU Jatim periode ini akan meneruskan beberapa program yang masih butuh penyempurnaan di kepengurusan sebelumnya.
Pelantikan PWNU Jawa Timur itu dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj, Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Tsaquf, dan para ulama serta ribuan pengurus dan warga NU. Prosesi pelantikan dipimpin Wakil Rais Aam PBNU KH Miftahul Ahyar.
Kiai Miftah berpesan agar pengurus NU Jatim dapat menjalankan tugas dengan baik dan ikhlas. Sebab, tantangan kedepan jauh lebih berat dan kompleks, apalagi menjelang tahun politik.
“Tetap mempertahankan Pancasila, menegakkan Aswaja, dan patuh pada Angaran Dasar Rumah Tangga (AD/RT) NU. Dan mari menyumbangkan tenaga dan pikiran demi terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur,” harapnya. (shir/onk)