Asyariyyah dan Maturidiyyah Sebagai Manhaj Akidah Salaf (1)

Allah SWT berfirman di dalam al-Qur’an al-Karim :
وَمَا آتَاكÙم٠الرَّسÙول٠ÙÙŽØ®ÙØ°Ùوه٠وَمَا نَهَاكÙمْ عَنْه٠ÙَانْتَهÙوا
“Dan apa-apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah ia. Dan apa-apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkan-lah.” [Q.S. Al-Hasyr : 7]
Dahulu, umat Islam pada masa Rasulullah SAW semuanya terhimpun dalam satu Akidah, tidak ada perbedaan diantara mereka dalam hal Akidah. Hingga Kemudian pada masa kekhalifahan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib Ra muncul firqoh Khawarij, kemudian Qodariah seperti halnya Mu’tazilah dan juga muncul firqoh Murji’ah.
Pada masa Khalifah al-Ma’mun yakni salah satu khalifah di masa Daulah Bani Abbasiyah muncul aliran Nijariah dan aliran-aliran lainnya yang merupakan bagian dari firqoh-firqoh yang dinilai melenceng dari Akidah Islam.
Selanjutnya untuk mengatasi ini, para ulama Islam tidak henti-hentinya melakukan penolakan dan bantahan terhadap para ahli bid’ah tersebut dan mewanti-wanti masyarakat agar berhati-hati. Di antara para ulama Islam terkemuka saat itu adalah Imam Abu Hasan al-Asy’ari yang lahir pada paruh kedua abad ketiga Hijriyah, dan meninggal pada pertengahan abad keempat Hijriyah.
Ia adalah orang yang sangat tegas dalam membendung kekeliruan aliran-aliran yang melenceng. Allah memberikannya ilham dalam membela sunnah dengan hujjah-hujjah yang baik berupa hujjah naqli (nash) maupun aqli (akal).
Abu Hasan al-Asy’ari – rahimahullah – dalam hal ini tidak menciptakan pemikiran-pemikiran baru, ia pun tidak mendirikan suatu mazhab baru. Sesungguhnya ia adalah orang yang mempertegas manhaj para ulama Salaf dan memperjuangkan terhadap apa yang dipegang oleh para sahabat Rasulullah SAW.
Nisbat dari umat Islam padanya merupakan satu tanda bahwa imam Abu Hasan al-Asy’ari merupakan sosok terpercaya yang memegang teguh manhaj salaf dan telah diakui kebenarannya. Ia banyak mendirikan hujjah-hujjah dan dalil-dalil dalam membela Akidah Islam sehingga banyak umat Islam yang mengikuti jalannya.
Mereka yang menempuh cara-cara imam Abu Hasan al-Asy’ari dalam berhujjah kemudian sering dinamai Asy’ariyyah. Sehingga sebutan Asy’ariyyah ini menjadi masyhur di kalangan umat Islam Ahlussunnah Wal Jamaah.
Selain Imam Abu Hasan al-Asy’ari, dimasa yang sama ada pula sosok yang sangat tegas membela Akidah Islam. Ia adalah Imam Abu Mansur al-Maturidi. Umat Islam banyak yang mengikuti cara-caranya dalam membentengi Akidah Islam dan menjaganya dari akidah-akidah yang menyimpang seperti mu’tazilah dan yang lainnya. Selanjutnya umat Islam yang mengikuti cara-cara Imam Abu Mansur al-Maturidi ini dikenal dengan sebutan Maturidiyah. (*)
Darul Fatwa Australia
Diterjemahkan oleh Rifqi Marzooqie, Santri Pesantren Mafazah as-Salafiyyah Sindangkerta, Mahasiswa Pascasarjana UNINUS