Resmi Jabat Gubernur Jatim, Khofifah Fokus Entaskan Kemiskinan di Pedesaan

Prosesi pengambilan sumpah Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu sore, 13 Februari 2019 (santrinews.com/ist)
Jakarta – Khofifah Indar Parawansa telah resmi menjabat Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024. Salah satu masalah di Jatim yang menjadi fokus yang akan ia selesaikan adalah soal kemiskinan akut di pedesaan.
“Problem di Jawa Timur adalah kemiskinan yang cukup akut di pedesaan,” kata Khofifah usai dilantik di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu sore, 13 Februari 2019.
Baca: Pimpin Jatim, Khofifah Canangkan One Pesantren One Product
Khofifah bersama Emil Elestianto Dardak ditetapkan sebagai gubernur-wakil gubernur Jawa Timur berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 2/P/Tahun 2019 tanggal 8 Januari 2019 tentang pengesahan, penetapan, dan pengangkatan gubernur-wakil gubernur.
Menurut Khofifah, di Jatim terjadi disparitas kemiskinan yang cukup besar antara di wilayah desa dengan kota. Tingkat kemiskinan di wilayah desa mencapai 11,6 persen, sementara di wilayah kota hanya sebesar 4 persen.
“Maka kita ingin melakukan percepatan bagaimana ketimpangan antara kota dan desa kesejahteraannya bisa kita tingkatkan. Lalu ketimpangan antara utara dan selatan,” ujarnya.
Baca juga: Jalankan Amanah Gus Dur, Khofifah Komitmen Berdayakan Pesantren
Salah satu program yang akan dijalankan untuk mengentaskan kemiskinan di desa, lanjut Khofifah, adalah dengan Program Keluarga Harapan (PKH) Plus bagi para usia lanjut di keluarga miskin.
Khofifah mengaku telah menyiapkan 50 ribu PKH Plus untuk diberikan kepada mereka. Ia telah menetapkan program kerja untuk 99 hari dengan membagi dalam tiga tahapan. Masing-masing tahapan dilakukan selama 33 hari kerja. “Insyallah itu (PKH Plus) bisa menjadi bagian dari 33 hari (kerja) pertama,” pungkasnya. (us/onk)