Plt Gubernur DKI: Zakat Bisa Atasi Kemiskinan Jakarta

Umat Islam memberikan zakatnya kepada Panitia Lembaga Amil Zakat Masjid Istiqlal (LAZMI) di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu, 15 Agustus 2012 lalu (okezone/santrinews.com)
Jakarta – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, masalah kemiskinan di Jakarta sebetulnya bisa diatasi. Namun, hal ini terwujud bila semua penduduk muslim di Jakarta menunaikan kewajibannya membayar zakat.
“Bisa tuntas semua permasalahan orang miskin di Jakarta,” ujar Ahok, panggilan akrab Basuki Tjahaja Purnama dalam acara Serah Terima Zakat dari Kaum Muslim kepada Mustahik DKI Jakarta di Istora Senayan, Selasa, 15 Juli 2014.
Ahok pun mengeluhkan adanya pejabat yang masih belum optimal membayar zakat. Padahal, ujar dia, jumlah zakat yang harus dibayarkan tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan penghasilan mereka.
“Sumbangan dari pejabat kita ini kurang. Padahal zakat itu cuma 2,5 persen loh dari harta kita. Nabi saja nggak pernah nyuruh kita kasih 100 persen. Saya rasa 2,5 persen itu juga mereka nggak penuh bayarnya,” kata Ahok.
Untuk mengoptimalkan penerimaan zakat itu, Ahok sudah memiliki strategi khusus. Bekerjasama dengan Badan Amil Zakat, Infak dan Sedekah (BAZIS) DKI Jakarta, ia akan menerapkan sistem pembayaran dan penerimaan pajak melalui mekanisme non-tunai guna mencegah kemungkinan terjadinya penyelewengan.
“Ini bukan suudzon ya, tapi mengantisipasi. Karena di kita ini masih saja ada yang suka nilep,” ujarnya.
Ahak, seperti dilansir Vivanes, juga berharap penerima zakat hari ini bisa dibuatkan rekening oleh Bank DKI. Tujuannya agar bisa dicocokkan dengan data kemiskinan dari Badan Pusat Statistik (BPS).
“Saya mau semuanya di bank karena penyimpanan yang baik itu ya di bank. Dengan ini lebih terkontrol, tidak ada amplop-amplopan lagi,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Ahok juga membayarkan zakatnya sebanyak Rp25 juta kepada BAZIS DKI Jakarta. Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan zakat yang dibayarkan oleh pejabat publik DKI Jakarta yang lain, seperti Kasatpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santosa yang berzakat sebesar Rp120 juta, atau Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati yang membayarkan Rp43,2 juta.
Disinggung tentang hal itu, ia pun beralasan bahwa dia juga sudah menunaikan sumbangan penghasilan sebesar 10 persen yang disyaratkan oleh agamanya.
“Itu kan tergantung masing-masing orang. Aku hitungannya 12,5 persen bayar zakat per tahun. Orang Kristen itu harus bayarkan 10 persen dari penghasilannya, ditambah zakat yang tadi dibayarkan 2,5 persen kan,” ucapnya.
Dalam acara tersebut, Ahok juga secara simbolis menyalurkan dana zakat kepada para mustahik yang terdiri atas 2.375 siswa SMA, 2.265 mahasiswa S-1, 1.100 anak yatim, serta 1.480 kaum dhuafa. (met/onk)