Santri, Aset dan Penerus Bangsa
Kepala Kanwil Kemeterian Agama Jawa Tengah H Farhani memukul bedug sebagai tanda resmi dibukanya rangkaian Musabaqah Qiroatul Kutub (MQK) di Pondok Pesantren Ma'haduth Tholabah Babakan Jatimulya Lebaksiu (santrinews.com/zulfa)
Tegal – Sebanyak 915 santri se-Jawa Tengah mengikuti Musabaqah Qiroatul Kutub (MQK) di Pondok Pesantren Ma’haduth Tholabah Babakan Jatimulya Lebaksiu. Kepala Kanwil Kemenag Jateng H Farhani, memukul bedug sebagai tanda resmi pembukaan rangkaian kegiatan ini.
H Farhani menjelaskan, pesantren sedari dulu telah menerapkan tradisi ilmiah. “Maka tak salah apabila kita mengadakan MQK ini,” tegasnya.
Selain itu, menurut dia, MQK ini sebagai upaya untuk meningkatkan peran pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam dalam mencetak kader ulama dan tokoh masyarakat dimasa depan.
Pengasuh Pesantren Ma’haduth Tholabah KH M Syafi’i Baidhowi menyatakan bahwasanya santri merupakan aset bangsa yang harus kita jaga dan dorong untuk menggapai cita-citanya. Selain itu, santri menjadi penerus tongkat estafet kepemimpinan bangsa.
“Menjadi santri tak boleh minder. Kebanggaan menjadi santri bisa kita tilik dari dari kemandirian, ketulusan dan kesantunan dan santri dan kiai,” kata Wakil Bupati Tegal, Hj Umi Azizah selaku alumni pesantren Ma’haduth Tholabah, yang juga hadir pada acara pembukaan itu. (zulfa/hay)