Siswa SD Khadijah Surabaya Rangkai Parsel untuk Yatim
Siswi SD Khodijah Surabaya Sedang Merangkai Parsel (antara/santrinews.com)
Surabaya – Sebanyak 600 siswa Sekolah Dasar (SD) Khadijah, Wonokromo, Surabaya, merangkai 100 parsel di lapangan sekolah setempat, Selasa, 30 Juli 2013, yang hasilnya diperuntukkan anak yatim dari sejumlah panti asuhan.
“Ada puluhan anak yatim dari delapan panti asuhan yang menerima parsel dari hasil karya anak-anak, tapi sebagian untuk warga miskin seputar sekolah, tukang becak, satpam sekolah, polisi, dan tukang bangunan,” kata ketua panitia, Vivi Maslahah, seperti dilansir Antara.
Vivi menjelaskan lomba merangkai parsel yang rutin diadakan setiap tahun itu memang mengajarkan pentingnya berbagi kepada sesama, karena isi parsel itu berasal dari siswa kelas 1 hingga kelas 6.
“Mereka membeli sendiri dengan harga maksimal Rp15 ribu, tapi kami sudah menentukan jenisnya yakni gula, ‘soft drink’, biskuit, kecap, sarden, minyak, susu, kemudian mereka atur sendiri untuk enam orang dalam satu kelompok,” paparnya.
Pihak sekolah, katanya, menyiapkan keranjang parsel dan peralatan seperti gunting, plastik, dan isolasi. “Tapi, anak-anak membuat parsel sendiri, jadi kegiatan itu juga melatih kreatifitas dan spiritualitas seperti ajaran dalam Kurikulum 2013,” ucapnya.
Menurut dia, ratusan siswa tersebut dibagi dalam dua kelompok yakni kelompok A untuk kelas 1 hingga 3 dan kelompok B untuk kelas 4 hingga 6.
“Dari setiap kelompok ada tiga juara untuk parsel terbaik dengan kriteria estetika, kreatifitas, orisinalitas, dan kemandirian,” tuturnya.
Secara terpisah, siswi kelas VI-C, Kryn Saifatul Laili mengaku senang merangkai parsel bersama teman-temannya. “Saya bawa gula, tapi ada satu teman yang tidak masuk, tapi tetap menyenangkan,” katanya.
Ditanya tujuan membuat parsel, ia mengaku tidak tahu. “Nggak tahu, cuma kata bu guru, saya dan teman-teman harus bikin parsel, lalu hasilnya diberikan kepada orang miskin,” tuturnya, tersenyum.
Sementara itu, anggota panitia Pondok Ramadhan SD Khadijah, Satumi, mengatakan lomba merangkai parsel itu merupakan final dari kegiatan Pondok Ramadhan yang diadakan sejak tanggal 22 Juli hingga 28 Juli.
“Untuk kegiatan Pondok Ramadhan merupakan praktik keagamaan sesuai dengan tingkatan kelas, seperti praktik bersuci ketika istinjak, tata cara masuk kamar mandi, praktik wudhu, praktik shalat jenazah, tadarus, dan buka puasa bersama,” tukasnya. (kid/saif).