Tak Ada Santri, Tiga Pesantren di Gunungkidul Tutup

Ilustrasi foto kitab kuning (antara/santrinews.com)

Gunungkidul – Sebanyak tiga pondok pesantren di Gunungkidul, Yogyakarta tutup sementara lantaran tidak ada santri. Kantor Kementerian Agama Gunungkidul menyebut salah satu penyebabnya karena kurang minat warga mengenyam pendidikan di pesantren.

“Warga Gunungkidul masih banyak yang belum suka tinggal di pondok. Seperti di wilayah selatan tidak ada pondok sama sekali,” kata Kepala Kementrian Agama Gunungkidul, Masdjuri, pekan lalu.

Seperti dilansir laman Solopos.com, Rabu, 14 Agustus 2013, ketiga pondok pesantren yang tutup itu adalah Tarbiyatur Quran di Sodo, Kecamatan Paliyan; Syaroful Ummah di Ledoksari, Wonosari; dan Nurul Ihsan di Ledoksari, Wonosari.

Menurut Masdjuri, ketiga pondok tersebut tutup karena tidak ada santri yang bermukim. “Syarat menjadi pondok pesantren itu adanya santri minimal 15 orang yang mukim. Adanya kiai dan tempat ibadah,” terangnya.

Masdjuri mengaku, pihaknya tidak bisa berbuat banyak atas tutupnya pondok pesantren tersebut, sebeb pihaknya hanya sebagai fasilitaror. Tidak bisa terlibat dalam pondok pesantren.

Sementara Pimpinan Pondok Pesantren Darul Quran Wal Irsyad Ledoksari, KH Kharis Masduki menyatakan, kurang aktifnya ketiga pesantren bukan berarti minat masyarakat Gunungkidul terhadap pendidikan agama minim, namun lebih pada tokoh sentral atau kiai yang belum bisa sepenuhnya berada di pondok pesantren.

Menurut Kharis, pondok pesantren saat ini tidak lagi menjadi nomor dua dalam pendidikan. Justru, menurut dia, menjadi pilihan pertama ketika pergaulan lingkungan kurang tertata. “Banyak orang tua yang ingin memasukan anaknya ke pondok karena memang pendidikan akhlak yang sangat penting” katanya

Santri Darul Quran Wal Irsyad saat ini berjumlah 513. Jumlah tersebut, kata Kharis, 50 persen merupakan warga asli Gunungkidul. (jaz/ahay).

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network