Teater ‘Teror Dari Neraka’ Meriahkan Akhirrussanah Pesantren Futuhiyyah
Demak – Teater Fatah siap meriahkan acara “Muwada’ah, Khatmil Quran wa Khatmil Kutub” Pondok Pesantren Futuhiyyah, Mranggen Demak Jawa Tengah, pada Jumat malam, 13 Mei 2016, di halaman pesantren.
Dalam produksinya yang ketujuh ini, Teater Fatah menggarap lakon berjudul “Teror Dari Neraka” karya Khoir Al-faroli yang juga alumni Futuhiyyah. “Teater Fatah” merupakan wadah untuk memberikan pembelajaran tentang seni berteater bagi para santri.
Selain memberikan hiburan diakhir acara, teater ini juga bertujuan untuk menyalurkan jiwa seni para santri. “Kelak, akan lahir seorang santri yang handal berdakwah lewat seni,” kata Ketua Panitia, Agus Salim.
Lakon kali ini, mengisahkan seorang penulis yang sedang membuat novel tentang kehidupan sastrawan dan keruntuhan kerajaan Setan. Bagaimana seorang sastrawan harus menjalani pahit getirnya kehidupan yang fatamorgana? Apakah kementerengan dan hal-hal yang bersifat materi lainnya dibutuhkan dalam hidup? Apakah untuk mencapai sebuah kebahagiaan dalam hidup harus diukur berdasarkan materi saja? Dan Apakah untuk mencapai sebuah tujuan mulia harus dengan jalan pragmatis dan dengan cara-cara pemaksaan/ kekerasan?
Menurut Abdul Chanan, dari perspektif tasawuf modern, lakon kali ini mengilustrasikan kehidupan masyarakat modern dengan segala kementerengannya. “Ada banyak adegan yang akan menjadi kejutan nantinya.
Melalui lakon ini, kita akan disadarkan bahwa kehidupan manusia abad ke-20 ini kering dari nilai-nilai spiritualitas. Dan tentunya banyak juga adegan komedi yang bakalan membuat para penonton tertawa HAHAHIHI,” ujar Sutradara Teater Fatah.
Ketua Teater Fatah Ulin Nuha menyatakan kegembiraannya atas pengalaman yang didapatkan selama berlatih. “Banyak hal yang saya peroleh saat latihan, seperti; kedisiplinan dan konsentrasi. Kita harus mencoba menanggalkan kepribadian diri sendiri dan menjadi pribadi lain,” ujarnya.
Selain itu, acara akan dimeriahkan dengan Sholawat bersama Grup Al-Muqorrobin dari Kendal sebelum pentas dimulai. (syuhada/onk)