Terkait Mahasiswa Jatim di Yaman, Gus Ipul Berharap Segera Dievakuasi

Para mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Yaman (santrinews.com/kemlu)

Jombang – Ada ratusan mahasiswa asal Jawa Timur yang kini sedang menimba ilmu di Yaman. Dengan suasana yang kian tidak kondusif, diharapkan bisa secepatnya dievakuasi demi keselamatan mereka.

Harapan ini disampaikan Wakil Gubernur Jatim H Saifullah Yusuf saat berada di Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Jombang Jawa Timur, Sabtu 4 April 2015. Bagi Gus Ipul, sapaan akrabnya, keselamatan mereka jauh lebih penting.

“Resminya, jumlah mahasiswa asal Jawa Timur yang sedang belajar di sana kita belum dapat data yang pasti,” kata Gus Ipul. “Namun diperkirakan ada 400 hingga 500 mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Yaman,” lanjutnya.

“Alhamdulillah hingga kini, pihak orang tua masih bisa melakukan komunikasi dengan anak-anak mereka di Yaman,” ungkap Gus Ipul.

Namun ia menandaskan bahwa proses evakuasi akan tetap dilakukan agar mereka bisa pulang ke tanah air. Kendati demikian, Wakil Gubernur dua periode ini berharap tidak akan terjadi apa-apa dengan mereka dan kemudian secara bertahap seluruh mahasiswa bisa dievakuasi.

Terkait dengan proses tersebut, pihak Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus memberikan dukungan agar proses evakuasi berjalan lancar. “Pemulangan mereka nantinya di satu pintu yakni kementerian luar negeri.

Gus Ipul juga menandaskan bahwa tidak benar kalau para mahasiswa dan warga Indonesia di Yaman sekarang kondisinya terjebak. “Mereka tidak terjebak, bahkan bisa melakukan komunikasi dengan pihak keluarga,” ungkapnya. Demikian juga mereka juga mengatakan kepada keluarganya bahwa situasi di tematnya berada masih aman.

Kendati demikian, Gus Ipul atas nama Pemerintah Propinsi Jatim maupun keluarga tetap menghimbau agar para mahasiswa dan penduduk Indonesia di Yaman dapat pulang ke tanah air dengan selamat. “Karenanya, kami mengharapkan mereka bisa mengikuti proses evakuasi sesuai dengan prosedur yang ada,” terangnya.

Perlu diketahui bahwa untuk prosedur evakuasi tersebut tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, melainkan harus terkoordinasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri. “Jadi, kami tidak bisa melakukan evakuasi sendiri,” pungkasnya. (saif/ahay)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network