Warga Tionghoa Gandeng Tebuireng Adakan Imlek bersama Gus Dur

Warga Tionghoa menyambut Imlek dengan suka cita. (santrinews.com/bp)

Jombang — Antara KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dengan Imlek adalah sisi yang tidak dapat dipisahkan. Karena jasa Gus Dur, akhirnya masyarakat keturunan Tionghoa bisa merayakan tahun baru tersebut yang kini resmi sebagai hari libur nasional.

“Sebagai bukti rasa syukur atas keberadaan hari raya Imlek tersebut, Yayasan Bakti Moral Klenteng Cokro Surabaya mengajak Pesantren Tebuireng menyelenggarakan kegiatan merayakan Imlek bersama Gus Dur,” kata Muhammad Rusydi kepada media ini, Sabtu, 30 Januari 2016. Dalam pelaksanaannya, kegiatan tersebut mendapat dukungan pula dari serta Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng atau LSPT.

Kegiatan yang dilaksanakan besok di sekitar Pesantren Tebuireng tersebut meliputi tiga agenda. “Pertama adalah silaturahmi, bakti sosial, serta ziarah ke makam keluarga Tebuireng,” kata alumnus Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Jombang ini.

Untuk kegiatan silaturahim, pengurus Yayasan Bakti Moral Klenteng Cokro atau YBMKC Surabaya yang berjumlah 50 orang akan melakukan pertemuan sekaligus memperkenalkan diri kepada pengurus Pesantren Tebuireng. “Silaturahminya dilaksanakan jam 9 pagi di Gedung Yusuf Hasyim lantai dua dengan dihadiri pihak Pesantren Tebuireng dan YBMKC,” kata pengurus LSPT ini.

Sedangkan untuk bakti sosial, YBMKC yang difasilitasi LSPT memberikan ratusan bingkisan paket sembilan bahan pokok atau sembako yang dikemas langsung dari Surabaya. “Secara simbolis, penerima sembako sebanyak 25 orang akan diundang pada acara silaturahmi,” kata Rusydi, sapaan akrabnya. Sedangkan sisa masyarakat penerima lainnya akan diberikan sesuai seleksi yang dilakukan LSPT. “Mereka adalah para warga kurang mampu yang berada di sekitar pesantren,” terangnya.

Puncak dari kegiatan nanti adalah ziarah ke makam keluarga Pesantren Tebuireng. Karena di pesarean tersebut ada makam KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, serta tentunya Gus Dur. “Hal tersebut dilakukan sebagai rasa terimakasih warga Tionghua terhadap jasa besar Gus Dur sehingga keberadaan mereka diakui pemerintah serta diperkenankan memperingati hari raya Imlek,” pungkas Rusydi. (Nabil)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network