Bertemu Pasukan ISIS yang Memperkosa, Korban: Usiaku 14 Tahun Seumur Anakmu
Baghdad – Lima tahun berlalu. Seorang perempuan suku Yazidi di Irak bernama Ashwaq Hajji Hamid kini bertemu dengan pria yang telah memperkosanya.
Ashwaq pernah dijadikan budak seks dan diperkosa oleh anggota kelompok ISIS. Seperti dilansir ABC Australia, Rabu, 4 Desember 2019, Ashwaq diculik dan dijual ke kelompok ISIS pada usia 14 tahun. Ia kemudian dibawa ke Suriah.
Pada 2014, kelompok ISIS menguasai sebagian besar wilayah Sinjar di Irak Utara. Daerah ini mayoritas berpenduduk suku Yazidi. Setelah menguasai daerah tersebut, ISIS kemudian mengumpulkan perempuan Yazidi untuk dijadikan budak seks. Jumlahnya ribuan perempuan Yazidi.
Lima tahun setelah bebas, Ashwaq ditakdirkan bertatap muka dengan Abu Humam, pria anggota ISIS yang telah memperkosa dan menyiksanya setiap hari.
Pertemuan itu disiarkan oleh stasiun televisi Irak, Al-Iraqiya. Ashwaq bercerita, Abu Humam menjambak rambutnya sebelum memperkosa dan menyiksanya.
“Saya tidak menyangka mereka akan memperkosa saya karena saya baru berusia 14 tahun,” Ashwaq bercerita. “Namun mereka mengikat kami dengan borgol lalu diperkosa.”
Menurut Ashwaq, Humam berjanji akan melepaskannya namun dia terus disiksa dan diperkosa. “Aku masih anak-anak dan aku tidak tahu apa-apa,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Ashwaq menangis. Ia meminta pemerintah Irak menegakkan keadilan bagi mereka yang menderita seperti dirinya. “Kalau bisa, aku ingin mengotori tanganku dengan darahnya,” tegasnya.
“Namun saya setuju pemerintah menegakkan keadilan, bukan untuk saya saja, karena banyak perempuan Yazidi yang diperkosa seperti saya.”
Selama pertemuan itu, Ashwaq meminta Humam untuk melihat wajanya, namun pria tersebut hanya menundukkan kepala.
“Mengapa kamu melakukan itu? Mengapa? Apa karena aku suku Yazidi? Aku berusia 14 tahun waktu kamu memperkosaku.”
“Lihat saya. Kamu punya perasaan atau tidak? Kamu punya kehormatan atau tidak? Usiaku 14 tahun seumur anak perempuanmu, putramu atau mungkin saudara perempuanmu.”
“Kamu menghancurkan hidupku,” lanjutnya. “Kamu merampas semua mimpiku.”
Tidak lama setelah itu, Ashwaq jatuh pingsan, dan tayangan televisi itu pun berakhir.
TV Al-Iraqiya juga mewawancarai Humam soal pengakuan Ashwaq. Humam mengakui bahwa Ashwaq tidak menuruti kemauannya sehingga ia memukulnya. “Aku memukulnya sampai dia menuruti kemauan saya,” ujarnya. (hay)